Bakar Lemak di Hari Tasyrik

Featured1 Dilihat
banner 468x60

Oleh Bening Satria Prawita Diharja

Sejuknya udara pagi di Kota Gresik pada Senin, 9 Juni 2025, yang masuk hari ketiga Tasyrik 11, 12, 13 Dzulhijjah 1446 Hijriah, suasana cuti bersama masih terasa. Banyak warga memanfaatkan momen ini untuk beraktivitas fisik. Di antaranya menyusuri jalanan kota yang asri menjadi latar sempurna bagi para pegiat olah raga untuk membakar lemak yang tertimbun di dalam tubuh akibat banyak mengonsumsi makanan khas Idul Adha, seperti gule, tongseng, sate, rawon, hingga asem asem daging.

Bagaimana tidak, selama tiga hari berturut-turut, menu makanan di rumah pasti akan didominasi oleh olahan daging sapi dan kambing. Dipastikan, kita akan mengalami kelebihan kalori sekitar 4.000 hingga 5.000 kalori. Padahal, kebutuhan kalori normal manusia menurut WHO (World Health Organization), untuk laki laki di kisaran 2.000 – 3.000 kalori dan wanita 1.500 – 2.400 kalori. Kelebihan kalori pasti disimpan tubuh dalam bentuk lemak. Kelebihan lemak dalam tubuh, jika tidak dibakar dengan berolah raga atau aktivitas tinggi lainnya, maka lambat laun akan mengakibatkan kolesterol, darah tinggi, hingga kesemutan.

Misalkan, kita mengonsumsi satu porsi sate (170 kkal), tongseng satu porsi (470 kkal), rawon satu porsi (300 kkal), gule satu porsi (300 kkal), dan asem asem daging satu porsi (200 kkal) yang semuanya ditakar per 100 gramnya. Total seluruhnya adalah 1.440 kkal. Maka, kelebihan atau timbunan lemak yang ada dalam tubuh dapat diketahui dengan menggunakan rumus jumlah kelebihan kalori (kkal) dibagi 9 kkal per gram lemak. Dengan demikian, 1.440 kkl dibagi dengan 9 kkal per gram lemak didapatkan hasil 160 gram lemak yang ada dalam tubuh.

Lalu bagaimana cara mereduksi timbunan lemak yang ada di dalam tubuh akibat pola konsumsi di momen Idul Adha ini? Berikut beberapa aktivitas fisik yang penulis sarankan yang mudah dilakukan bagi mereka yang memilih untuk membakar lemak dan kalori di hari Tasyrik.

Yang pertama, bersepeda. Menurut sebuah jurnal penelitian akademik pariwisata Medan yang diterbitkan tahun 2020, bersepeda selama 90 menit di pagi hari diestimasi dapat membakar sekitar 600 – 900 kalori, yang setara dengan pembakaran sekitar 65 – 100 gram lemak. Angka ini tentu bervariasi tergantung intensitas dan berat badan individu. Aktivitas bersepeda tidak hanya efektif dalam membakar kalori, tetapi juga melatih otot kaki dan meningkatkan kesehatan jantung.

Kemudian yang kedua, jalan kaki. Jalan kaki selama 45 menit diperkirakan akan membakar sekitar 200 – 350 kalori, atau setara dengan pembakaran sekitar 20 – 40 gram lemak. Meskipun pembakarannya tidak sebanyak bersepeda, jalan kaki tetap merupakan pilihan yang baik untuk menjaga kebugaran, terutama bagi mereka yang mencari aktivitas dengan dampak rendah pada persendian.

Di tengah euforia perayaan Idul Adha yang telah berlalu, pemandangan warga yang berolah raga di jalanan Gresik yang bersih dan hijau, ditambah dengan adanya kegiatan kurban yang masih berlangsung, menciptakan harmoni unik di hari libur. Ini membuktikan, bahwa di balik kesibukan, masih ada ruang untuk menjaga kesehatan, menikmati keindahan alam, dan melestarikan tradisi. Gaya hidup sehat dan kearifan lokal bisa dipadukan, sehingga menjadikan hari-hari Tasyrik bukan hanya sebagai hari libur, tetapi juga hari yang produktif dan bermakna. (*)

Bening Satria Prawita Diharja, Kontributor Girimu.com, guru SMP Muhammadiyah 1 Gresik.

Author