Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • 1win India
  • 1WIN Official In Russia
  • 1win Turkiye
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • casino
  • casino en ligne fr
  • casino onlina ca
  • casino online ar
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kasyno Online PL
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • online casino au
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • pinco
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • sweet bonanza TR
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Banyak Orang Muhammadiyah yang Mualaf Hatinya | PWMU.CO

    Apr 08 202242 Dilihat

    Prof Abdul Mu’ti (kanan): Banyak Orang Muhammadiyah yang Mualaf Hatinya (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

    Prof Abdul Mu’ti: Banyak Orang Muhammadiyah yang Mualaf Hatinya. liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah

    PWMU.CO – Meski hari sudah bergulir siang, tapi diskusi di lantai 13 at-Tauhid Tower Universitas Muhammadiyah Surabaya masih berlangsung penuh semangat. Beberapa peserta mengajukan pertanyaan kepada pemateri: Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd. 

    Muhammad Zayyin Chudlori—salah satu peserta Kajian Ramadhan 1443 H Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur—menilai, “Di satu sisi amal usahanya Muhammadiyah mencuat, di sisi lain, kader-kader dan anggota Muhammadiyah di tingkat bawah belum bisa berkembang mengimbangi.” 

    Perwakilan PDM Surabaya itu lantas bertanya bagaimana pendapat Prof Mu’ti terhadap fenomena tersebut, Ahad (3/4/22). 

    ‘Langgar’ AD/ART Sendiri 

    Prof Mu’ti menyatakan, “Bukannya kami di PP (Pimpinan Pusat) tidak menyadari itu, kami di PP memang ketika melihat data, Muhammadiyah agak unik.” 

    Menurutnya, Muhammadiyah sudah ‘melanggar’ AD/ART-nya sendiri. Karena jumlah cabang lebih banyak daripada jumlah ranting. “Padahal persyaratan untuk mendirikan cabang itu harus ada sekurang-kurangnya tiga ranting,” 

    Itupun PP Muhammadiyah sudah memberi kelonggaran. “Ada yang namanya ranting istimewa. Yang mereka tidak tinggal di tempat itu, tapi warga Muhammadiyah yang bekerja di sana,” terangnya. 

    Misalnya pada Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sudirman di Jakarta. Anggotanya adalah warga Muhammadiyah yang bekerja di sepanjang perkantoran elit di Jalan Sudirman, meski tidak bermukim di sana. 

    Kebijakan Aktifkan Pekerja AUM 

    Sebagai Badan Pengurus Harian (BPH), Prof Mu’ti membaca data riil dosen dan karyawan di tempatnya bekerja. Tiap kali menguji calon pimpinan, dia selalu melontarkan pertanyaan yang sama. 

    Bahkan para peserta sudah hafal pertanyaan ala Prof Mu’ti. Pertama, apa tujuan Muhammadiyah. Kedua, baca doa Iftitah dan doa Tasyahud. 

    “90 persen tidak seperti yang dituntunkan oleh Tarjih. Bahkan ada calon pimpinan yang mengatakan, ‘Ini yang ingat saya, Pak. Dan saya tidak akan mengubah’,” ungkapnya. 

    Dia menduga juga mendapat jawaban serupa jika pertanyaan itu diajukan di amal usaha Muhammadiyah lainnya. Untuk itu, sekarang pihaknya mulai mengajak rektor membuat kebijakan bagaimana semua pekerja di sana harus aktif di semua struktur atau di level tertentu di struktur. 

    Maka, pihaknya sekarang menggunakan penilaian kinerja utama dan penilaian kinerja individual. “Itu masuk bagian penilaian kinerja individu!” tegasnya. 

    Dia menduga, kondisi minimnya kader itu karena belum ada sinergi antara amal usaha Muhammadiyah dengan persyarikatan Muhammadiyah. Maka, Prof Mu’ti mendorong sinergitas itu. “Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali,” ujarnya. 

    Bunglon 

    “Orang Muhammadiyah itu banyak yang muallafatu qulubuhumNggak berani menunjukkan kemuhammadiyahannya,” terangnya menggambarkan warga Muhammadiyah yang kemudian dia analogikan seperti bunglon. 

    Menurut dia, di era multikultural ini malah perlu menunjukkan bahwa diri kita Muhammadiyah. “Supaya kalau perlu representasi mesti akan ada yang dipilih supaya anggota dari kelompok itu menampilkan unsur-unsur yang menggambarkan kebhinekaan Indonesia. Itu kalau normal!” terangnya. 

    Seperti halnya di Fate to Action Network (F2A), di mana Muhammadiyah salah satu pendirinya. Lembaga ini terdiri dari Muhammadiyah, DSW Jerman, Christian Connection for International Act, dan organisasi Katolik. 

    Di F2A, karena ingin menggambarkan lembaga antariman, sehingga orang-orang yang bekerja di dalamnya juga representasi dari masing-masing agama. Itulah dinamika yang betul menurutnya, tidak menonjolkan salah satunya saja. (*) 

    Editor Mohammad Nurfatoni

    sumber berita by [pwmu.co]

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Please write your comment.

    Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) must be filled.

    *

    *

    back to top