Kyai, ustad dan santri merupakan aset ummat yang harus dijaga dan dilindungi. Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) bersama Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LP2 PPM) dan didukung oleh PT. Unilever Indonesia, Jum’at (15/10) meluncurkan Gerakan Jaga Kyai dan Santri melalui vaksinasi dan 5 M yang dipusatkan dari Madrasah Muallimat Yogyakarta.
Ketua LPP PP Muhammadiyah, Masykuri dalam sambutannya mengatakan Muhammadiyah saat ini mempunyai 402 pondok pesantren di 27 propinsi di Indonesia. “Secara umum jumlah ini sangat menggembirakan karena di awal periode kami diberi amanah ketua, jumlahnya masih sangat sedikit yaitu 127 pesantren,” katanya.
Selanjutnya Masykuri mengungkapkan berdasarkan revisi Prosedur Operasi Standar (POS) pembelajaran dalam masa pandemi Covid-19 di sekolah, madrasah dan pesantren Muhammadiyah bahwa pondok pesantren yang memungkinkan menghadirkan santri dibolehkan, namun berkoordinasi dengan pmerintah daerah dan MCCC setempat serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Karena itu adanya vaksinasi dan peneguhan 5 M Jaga Kyai dan Santri ini merupakan kegiatan yang sangat penting bagi keselamatan jiwa para mudir pesantren, ustadz, ustadzah dan para santri pondok pesantren yang saat ini sudah menghadirkan para santrinya, meskipun dari jumlah 400 belum semua pesantren menghadirkan santri,” kata Masykuri.
Tentang keterlibatan PT. Unilever Indonesia dalam rangka penerapan protokol kesehatan di pesantren, dengan memberikan bantuan handsanitizer, Masykuri menilai sangat membantu pesantren Muhammadiyah yang sudah menghadirkan para santri.
“Meskipun di pesantren memang berkerumun, tapi kalau sudah steril semua kondisinya, setiap saat juga dimonitor tentang kesehatan pesantren saya kira keselamatan jiwa para ustad, ustadzah, pimpinan dan santri ini akan lebih terjamin,” imbuh Masykuri.
Menutup sambutannya, Masykuri mengucapkan terima kasih kepada MCCC dan PT. Unilever Indonesia atas kerja sama yang sudah terjalin.
Head of Corporate Affairs and Sustainability PT. Unilever Indonesia, Nurdiana Darus dalam kesempatan itu mengungkapkan berbagai program yang sudah dilaksanakan dalam mendukung masyarakat menghadapi masa pandemi Covid-19.
“Tahun lalu, alhamdulillah Unilever Indonesia telah menyalurkan bantuan secara bertahap untuk membantu masyarakat Indonesia. Tahun lalu kami juga bekerja sama dengan dengan Majelis Pembina Kesehatan Umum dan Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah dalam program Pesantren Sehat Berkemajuan Siaga Covid-19,” kata Nurdiana.
Melalui program tersebut, Nurdiana mengungkapkan pihaknya telah memberikan edukasi PHBS dan penerapan protokol kesehatan serta dukungan produk kebersihan kepada lebih dari 30 ribu santri di 200 pondok pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah pada hari ini kami juga mendapatkan kesempatan luar biasa untuk bekerja sama dengan MCCC dalam program vaksinasi Gerakan Jaga Kyai dan Santri pondok pesantren Muhammadiyah,” imbuh Nurdiana.
Nurdiana mengungkapkan hari ini, Jum’at 15 Oktober 2021 bertepatan dengan peringatan Hari Cuci Tangan se-Dunia.
“Dalam momentum ini, kami ingin mengajak Bapak Ibu sekalian dan para santri untuk terus mendorong perilaku hidup bersih dan sehat. Walau situasi pandemi Covid-19 mulai menunjukkan tren perbaikan, perilaku hidup bersih dan sehat harus tetap kita jaga dan perkuat,” tegas Nurdiana.
Terakhir Nurdiana menyampaikan melalui kerja sama vaksinasi Jaga Kyai dan Santri, pihaknya berkomitmen bekerja sama dengan MCCC dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat, vaksinasi serta donasi 300 ribu hand sanitizer Lifebouy.
“Kami berharap kerja sama yang sangat baik ini dapat berjalan dengan lancar untuk mendukung kesuksesan program vaksinasi dan penanganan Covid-19 di tanah air sehingga kesehatan dan resiliensi kita, para kyai, santri dan masyarakat Indonesia terjaga dengan baik,” pungkasnya.
Sementara Agus Samsudin, Ketua MCCC PP Muhammadiyah mengatakan pihaknya menyadari bahwa desakan paling kuat dari pesantren adalah ingin cepat-cepat masuk.
“Sebenarnya cukup ideal kalau semua tempatnya itu terisolasi, masalahnya tidak semuanya seperti itu. Oleh karena itu kemudian mencoba melakukan pilot project paling tidak di dua tempat, di Muallimin dan Muallimat, alhamdulillah sampai sekarang masih terkontrol,” kata Agus.
Agus Samsudin mengingatkan ada resiko saat berkumpul, maka harus dilakukan mitigasi sebelum jauh sebelum resiko itu muncul.
“Contohnya adalah bagaimana kalau kemudian terjadi penularan, apa yang harus dilakukan. Pencegahan-pencegahan seperti apa yang harus dilakukan, yang paling penting tetap dengan 5M, 3T dan vaksinasi yang kita lakukan hari ini,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, menutup rangkaian acara pembukaan PT. Unilever Indonesia menyerahkan secara simbolis bantuan hand sanitizer untuk pondok pesantren Muhammadiyah di Indonesia kepada Direktur Madrasah Muallimat Yogyakarta.