GIRImu.com — Para siswa kelas IV SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Kebomas, Gresik mengenal lebih dekat situs Giri Kedaton yang berada di perbukitan perbatasan Desa Giri dengan Kelurahan Sidomukti, Kec. Kebomas. Itu mereka lakukan susai mengikuti peringatan hari pahlawan di sekolahnya, Kamis (11/11/2021).
Angkatan pertama SD Alam pertama di Gresik ini menuju situs Kerajaan Islam di Gresik, Jawa Timur sekitar abad ke-15 sampai abad ke-17 diantar orang tuanya. Sebagian melalui pintu Timur di Kelurahan Sidomukti dan sebagian lagi melalui pintu Barat di Desa Giri
“Jalan (menuju bukit Giri Kedaton)-nya naik ya, Tadz,” celoteh M. Zanuba Fitrah Aqsa yang dibonceng Ustadz Fendi dengan motornya.
Sesampai di pintu gerbang sebelah Barat situs, kembali celoteh Kevin Raditya Apriyanto terdengar, ”Ustadz, kita naik ke atas sana ya… wah banyak anak banget tangganya.”
Di atas bukit Giri Kedaton, bertemulah rombongan Kelas IV SD Almadany, mereka saling menceritakan pengalamannya naik anak tangga menuju puncak. Ada yang mengatakan enak (gak berat) lewat pintu Barat ada pula yang berpendapat lewat pintu Timur lebih enak.
“Wow … keren banget pemandangannya” teriak Fatma Norafindya.
“Iya keren dan indah,” sergah M. Danish Hanafi.
Mereka pun duduk melingkar untuk mendengarkan cerita Ustadz Fendi. “Anak-anak, kerajaan ini pernah berjaya sebagai pusat penyebaran agama Islam yang pengaruhnya, bahkan sampai menyebar ke daerah Maluku,”
ujarnya.
Giri Kedaton, lanjut Fendi, didirikan oleh Raden Paku, seorang anggota Walisongo tahun 1487. Suatu ketika dikisahkan, Raden Paku pergi menemui ayahnya yang menjadi ulama di Pasai, bernama Maulana Ishak. Ayahnya menyuruhnya untuk membangun sebuah pondok pesantren di daerah Gresik.
Setelah mencari dan berdoa meminta petunjuk Allah SWT, Raden Paku menemukan tanah yang mirip dengan tempat tinggal ayahnya.
“Di sinilah diputuskan, bahwa Sunan Giri memulai siar Islam. Selain sebagai tempat tinggal, juga menjadi pesantren,” kisah Ustadz Fendi yang telah mendampingi anak-anak ini sebagai guru kelas sejak mereka duduk di kelas III.
‘Terus ustadz …lanjutannya gimana?” tanya Andhika Rifki Arsaviansyah penasaran.
Fendi melanjutkan, Pesantren Giri Kedaton pun berkembang pesat, menjadi luar biasa. Santri-santrinya berasal dari berbagai daerah di belahan nusantara. Bahkan atas saran Sunan Bonang dan diperkuat para wali lainnya, tepat 9 Maret 1487 Masehi, Pesantren Giri Kedaton menjadi pusat pemerintahan. Raden Paku atau Sunan Giri pun dinobatkan sebagai raja yang bergelar Prabu Satmata.
“Ada yang tahu, 9 Maret diperingati sebagai hari apa?”ganti Ustadz Fendi bertanya.
Setelah lama tak ada jawaban, Darrel Altair P.H. mencoba menjawab, ”Miladnya SD Almadany, Ustadz.”
Karena tidak ada jawaban lagi dari anak-anak lainnya, Ustadz Fendi pun menimpali. ”Bukan, Darrel. Tanggal 9 Maret itu merupakan peringatan Hari Jadi Gresik,” ujarnya.
“Setelah sekian lama berjaya, lambat laun Giri Kedaton diambil alih Kerajaan Mataram. Sekarang tinggal puing-puing kejayaannya, tandas pria yang juga menjadi Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebomas ini.
Di akhir perjalanan bersejarah itu, siswa-siswi SD Alamadany menyempatkan berpose di berbagai spot situs sejarah berketinggian 77 meter di atas permukaan laut itu. (fud)