GIRImu.com — Menyikapi fenomena yang sedang tranding di kalangan remaja, yakni selft injury, SMP Muhammadiyah 4 Kebomas, Gresik (Spemupat) menghadirkan para mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Selasa (22/2/2022). Kehadiran mereka untuk membekali siswa sekolah ini memahami dan bijak dalam bersikap, terutama terkait self injury.
Diikuti oleh 34 siswa kelas IX A, acara yang digelar di aula Spemupat itu berlangsung penuh keceriaan. Sebab, di tengah paparan materi, diselingi oleh fun game dan tanya jawab, serta diskusi. Dengan demikian, kegiatan ini bisa interaktif dan tidak membosankan.
Diketahui, selt injury dipahami sebagai suatu aktivitas menyakiti diri sendiri dikarenakan tidak bisa mengontrol emosi negatifnya, tetapi tidak sampai terjadi bunuh diri. Ada beberapa aktivitas yang masuk kategori self injury. Di, antaranya menjambak rambut, membenturkan kepala, dan yang lebih parah menyayat pergelangan tangan.
Self injury kerap menjadi aktivitas alternatif yang dipilih kawula muda setelah pemakaian narkoba. Selt injury terjadi di kala seseorang sedang mengalami depresi. Dan, peluang depresi bisa dialami oleh setiap orang.
Seperti disampaikan oleh Mareta, salah satu mahasiswa, kejadian self injury harus dicegah agar para kawula mudah, termasuk siswa-siswi Spemupat tidak mengalaminya. Karena itulah, sosialisasi ini menjadi salah satu upaya antisipasi untuk pencegahan.
Hal senada juga disampaikan oleh Lendra Aditya selaku guru Bimbingan Penyuluhan (BP) atau Bimbingan Konseling (BK) Spemupat. Dikatakan, self injury kini menjadi salah pilihan yang kerap melanda kalangan anak muda yang sedang mengalami gejolak emosi dan tidak bisa mengendalikan diri.
“Sehingga untuk mencegah agar tidak terjadi, maka sekolah sangat menyambut baik kegiatan ini. Agar anak-anak lebih paham sekaligus upaya prefentif self injury di kalangan siswa, terutama siswa di komplek Perguruan Giri ini.
Antusias siswa Spemupat sangat tinggi saat paparan self injury berlangsung. Hal ini terlihat saat seluruh siswa konsentrasi mendengarkan dan menyampaikan pertanyaan kepada nara sumber. Mereka mengaku bersyukur mendapat pembekalan materi yang secara langsung sering menimpa kawula muda.
“Alhamdulillah, sekarang jadi paham tentang self injury sehingga bisa mengantisipasi untuk mencegahnya,” ujar Thalia, salah seorang siswa yang mengikuti sosialisasi self injury. (nov)
Kontributor: Pristy Novida.