Muhammadiyah sedang berduka, Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum PWM Sulawesi Barat dr. Hj. Adriani Kadir, M.Kes menjadi korban gempa bumi yang terjadi di wilayah Mamuju, Sulawesi Barat, Gempa yang terjadi pada Kamis (14/1) siang sekitar pukul 13.35 WIB berkekuatan Magnitudo 5,9.
Dikutip dari kantor berita antara, Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,99 Lintang Selatan (LS) dan 118,89 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat, pada kedalaman 10 km.
Berdasarkan estimasi peta tingkat guncangan yang dipublikasikan BMKG muncul warna kuning yang berarti guncangan gempa mencapai skala intensitas VI MMI yang berpotensi merusak.
Skala VI Modified Mercalli Intensity (MMI) berarti getaran gempa dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan warga terkejut dan lari keluar bangunan, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
Skala MMI tercatat hingga XII yang berarti dampak gempa menyebabkan kehancuran sama sekali, gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap dan benda-benda terlempar ke udara.
Semua estimasi BMKG tersebut terbukti di lapangan. Dilaporkan sementara, banyak terjadi kerusakan rumah warga di Kabupaten Majene. Tidak hanya merusak, gempa ini juga memicu dampak ikutan gempa (collateral hazard) berupa runtuhan batu (rockfall) di tebing-tebing perbukitan.
Masyarakat berharap bisa tidur tenang, namun lindu berkekuatan lebih besar kembali menggucang pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB. BMKG mencatat gempa tersebut berkekuatan Magnitudo 6,2.
Baca juga : Update Korban Gempa Sulbar
Sementara itu, mengutip dari detik.com edisi Jumat, (15/1) ada 35 orang yang tewas akibat peristiwa tersebut.
Selain itu, dilaporkan ada 637 orang luka-luka dan 15 ribu orang mengungsi akibat gempa magnitudo (M) 6,2 yang terjadi pada dini hari tadi. Sementara itu, di Kabupaten Mamuju, rumah sakit dan kantor Gubernur Sulbar mengalami rusak berat.
Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) sedang mengerahkan kekuatannya untuk merespon bencana ini. selain melakukan evakuasi bersama relawan lainnya, MDMC Sulawesi Barat sedang melakukan assessmet data bencana sebagai upaya membuat perencanaan penanganan yang tepat.
Sementara itu MDMC PP Muhammadiyah mengeluarkan surat penggalangan dana penanggulangan darurat bencana yang dikirimkan ke pimpinan wilayah sampai ranting Muhammadiyah se Indonesia untuk menghimpun dana melalui Lazismu guna membantu warga Sulawesi Barat yang sedang mengalami musibah. (ant/dt/tik)