Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Haedar: Islam Agama yang Memajukan dan Mencerahkan

    Oct 22 202217 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, DENPASAR— Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan bahwa Muhammadiyah dan Aisyiyah akan terus berkomitmen untuk memajukan (al-hadlarah) dan mencerahkan (al-tanwir) kehidupan semesta.

    Hal tersebut disampaikan Haedar dalam acara Orasi Kebangsaan Muhammadiyah & ‘Aisyiyah se-Bali pada Jumat malam (21/10) di Hotel Princess Keisha, Denpasar, Bali.

    “Komitmen kita membangun kehidupan umat manusia yang satu sama lain memberi makna dan kemaslahatan untuk kehidupan semesta alam yang diciptakan Tuhan dengan penuh anugerah ini. Muhammadiyah dan Aisyiyah ingin hadir meneguhkan kehadiran Islam sebagai din al-hadlarah (memajukan) dan din al-tanwir (mencerahkan),” tutur Haedar.

    Frasa memajukan berarti membuat segala hal yang positif dan baik berada di depan. Terdepan dalam memberikan pertolongan, pengentasan kemiskinan dan kebodohan. Sementara arti dari mencerahkan ialah mengubah kondisi yang serba gelap menjadi terang bercahaya. Dua frasa ini merupakan bahasa lain dari Islam sebagai rahmat semesta alam (QS. Al Anbiya: 107).

    Menurut Haedar, rahmat adalah kebaikan yang serba utama dan kebaikan yang serba melintasi untuk semua. Alasan Muhammadiyah dan Aisyiyah berkomitmen penuh untuk memajukan dan mencerahkan tidak lain karena berangkat dari perintah agama Islam.

    Hal tersebut mengingat perintah pertama kepada Nabi Muhammad Saw bukan menegakkan sembahyang melainkan “Iqra dengan dan atasnama Tuhan” (QS. Al-Alaq: 1-3). Iqra menurut para mufasir bukan hanya membaca secara verbal dan tekstual, tetapi berbagai aktivitas akal pikiran dan kajian keilmuan.

    “Makna iqra di sini baik yang verbal maupun membaca seluruh dimensi kerja akal pikiran, tentang diri kita dan alam semesta yang membacanya atas nama Tuhan bukan sembarang membaca. Harus ada nilai-nilai ilahiah sehingga tetap menjadi manusia yang rendah hati,” terang Haedar.

    Selain itu, kerisalahan Nabi Muhammad Saw juga membawa pada aspek kemajuan dan pencerahan. Misi kerisalahan dan kenabian Muhammad telah mengeluarkan bangsa Arab “jahiliyah” dalam struktur kepercayaan penyembah berhala, menista martabat perempuan, berekonomi riba, merendahkan manusia menjadi budak, dan menyelesaikan sengketa dengan pertumpahan darah untuk diubah menjadi bangsa yang maju lagi tercerahkan.

    Lewat dakwahnya selama 23 tahun, Nabi Muhammad Saw sukses mengubah Bangsa Arab menjadi masyarakat Islam yang bertauhid, memuliakan manusia baik laki-laki maupun perempuan, berniaga secara halallan-thayyibah, menyelesaikan konflik dengan damai, serta membangun tatanan sosial-kebangsaan yang berkeadaban mulia.

    “Ketika Islam datang di jazirah Arab, semuanya dicerahkan, menjadi agama monoteis Islam. mengubah tradisi kekerasan, pertumpahan darah, dan politik oligarki menjadi tatanan sosial yang penuh dengan keadaban,” ucap Haedar.

    Setelah era Nabi Muhammad kemudian terbangun peradaban Islam selama lima sampai enam abad lamanya sebagai era kejayaan Islam yang memancarkan kemajuan di seluruh dunia. Sebagian ahli sejarahnya menyebut sebagai masa The Renaisance of Islam, suatu Era Pencerahan Peradaban Islam, yang menyinari seluruh dunia.

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Muhammadiyah Maksimalkan Wakaf dalam Sek...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...

    Muhammadiyah Proyeksikan Kemandirian Eko...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...

    ‘Aisyiyah Dorong Pengarusutamaan E...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...

    Pendidikan Inklusif Muhammadiyah Diapres...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...

    Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum ...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...

    Bukan Gedungnya, Tapi Mentalitas Kolonia...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top