Program pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat miskin saat wabah COVID-19 dengan menggratiskan dan memotong biaya penggunaan listrik. Bagi pengguna listrik prabayar alias token akan diberikan daya listrik gratis untuk pengguna golongan 450 VA dan separuh daya listrik gratis untuk 900 VA.
Seperti disampaikan Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi mengatakan bahwa cara untuk mengecek dan menggunakan listrik gratis sama seperti saat implementasi diskon saat terjadi black out.
Nantinya pemerintah akan menyiapkan aplikasi, di sana masyarakat tinggal memasukkan ID pengguna listrik, lalu akan mendapatkan kode voucher.
“Jadi udah ada aplikasi konsumen, nanti tinggal masukin ID pelanggan, lalu akan dapat voucher, dan tinggal masukkan saja. Jadi saya rasa sudah cukup valid diimplemetasikan ketika black out,” ujar Hendra lewat video conference kepada wartawan di Jakarta, Rabu (1/4/2020).
“Tapi kami tetap menyiapkan sosialisasinya melalui aplikasi supaya pelanggan token tidak bingung lagi,” kata Hendra.
Sementara itu, dari Dirjen Ketenagalistrikan Rida Mulyana per Desember 2019 setidaknya ada 23,8 juta orang pengguna golonhan 450 VA, sementara itu 7,25 juta orang tercatat sebagai pengguna golongan 900 VA.
“Jumlah pelanggan 450 VA ada 23,8 juta, itu angka per Desember 2019 dan mungkin sudah bergerak lagi. Untuk yang 900 VA itu 7,25 juta pelanggan,” kata Rida.
Rida menjelaskan untuk golongan 450 VA, mulai April, Mei, hingga Juni akan mendapatkan listrik gratis sebesar jumlah penggunaan maksimum di tiga bulan sebelumnya, Januari hingga Maret.
Hal yang sama diterapkan untuk golongan 900 VA, hanya saja daya listrik yang gratisnya hanya setengah dari pemakaian maksimum selama 3 bulan sebelumnya.
“Intinya pada bulan April ini golongan pelanggan tersebut tidak belanja listrik sebagaiamana mestinya bulan-bulan sebelumnya. Yang token 450 VA dapat gratis daya dan untuk 900 VA bayar ibarat bayar setengahnya,” ungkap Rida. (dc/tik)