GIRImu.com - Masa pandemi virus corona (Covid-19) yang membuat anak-anak lebih banyak "terkurung" di rumah, dipastikan memunculkan rasa jenuh atau bosan. Itu terjadi karena tidak adanya pembelajaran secara tatap muka di sekolah, sehingga memaksa siswa harus belajar dari rumah.
Hal ini memacu pengelola sekolah atau bahkan orang tua terus memutar otak untuk menemukan cara guna mengurangi rasa jenu dan bosan. Tujuannya, bagaimana anak-anak merasa betah dan nyaman di rumah tanpa mengesampingkan proses pembelajaran. Tentu ini akan memacu kreativitas, baik dari pihak sekolah maupun orang tua, sehingga anak benar-benar bisa menikmati aktivitas di rumah.
Tercatat sejak pertengahan bulan Maret 2020 siswa dan siswi SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (Almadany), Kebomas, Gresik, melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Semua kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring (dalam jaringan/online). Seminggu sekali setiap hari Senin orang tua mengambil proyek yang berisi tugas-tugas di guru kelas untuk dikerjakan selama seminggu di rumah. Guru kelas memandu via Whatsapp group (WA group) terkadang via voice note, zoom, video call, maupun google meet.
Menurut para ibu, orang tua murid, tantangan terberat selama mendampingi anak-anak di rumah adalah mengendalikan penggunaan gadget pada waktu senggang anak. Sebab, dengan banyak bermain gadget akan memberikan efek buruk atau negatif pada pertumbuhan anak. Untuk itu, setelah kegiatan penilaian akhir semester (PAS) selesai, SD Almadany mengadakan kegiatan akhir semester (KAS).
Salah satu kegiatan akhir semester yang dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan bersama ibu tercinta di rumah. Kegiatan ini sekalian untuk memeringati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember. Beberapa kegiatan seru dilakukan siswa-siswi SD Almadany tercinta. Seperti Ananda Aisyah Askana yang asyik memelihara kelinci di pekarangan depan rumah. Aisyah dan sang adik yang masih balita bersama Ibu Uda asyik memberikan wortel kepada tiga kelinci kesayangan mereka.
Lain lagi dengan Mas Aditya yang memilih memberikan makan kepada ikan di kolam ikan depan rumah. Menurut Ibunda Aditya, Tressie Dian Adinda, sebelum mandi, Adit (sapaan Aditya) dan adiknya, Bagas, suka memberikan makan kepada ikan-ikan kesayangan mereka. Ibunda Aditya, memberlakukan "puasa gadget" pada hari Senin-Jumat. Sebab, pada hari-hari tersebut masih ada pembelajaran daring bersama ustad dan ustadzah di grup WA maupun via Zoom dll. Ia merasa perlu memberlakukan disiplin waktu bermain gadget agar anak tidak berlebihan dan tidak lupa waktu bermain gadget. Jika hari Sabtu dan Minggu ananda boleh bermain gadget, tapi tetap dalam pengawasan orang tua.
Lain lagi dengan ananda Zahwa dan Azka yang lebih memilih bersepeda di sekitar rumah untuk menghilangkan rasa bosan di rumah. Sementara ananda Irish Qairina serta Aldebaran memilih kegiatan cooking (masak-memasak) untuk menghilangkan rasa jenuh di rumah, ananda Irish memilih membuat burger bersama mama tercinta di rumah. Sedangkan ananda Aldebaran lebih memilih membuat Dalgona Cafe bersama mama tercinta di rumah.
"Sebagai seorang ibu hebat, di tengah pandemi yang entah kapan akan berakhir ini, kita harus pandai-pandai mengelola situasi di rumah masing-masing agar anak tidak merasa bosan dan jenuh, dengan aktivitas–aktivitas positif yang menyehatkan tubuh dan pikiran. Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah, terus berpikiran positif dan terus melangkahlah walaupun terasa berat di tengah situasi pandemi yang tak berkesudahan ini," ujarnya.
Kepala SD Almadany, Nurhasan Anwar berharap, pandemi segera berakhir, sehingga para siswa bisa beraktivitas seperti sedia kala. "Ustadz dan ustadzah SD Almadany mengucapakan terimakasih yang sebesar–besarnya kepada para ibu hebat wali siswa SD Almadany yang telah mendampingi anak-anak selama berkegiatan di rumah. Tak lupa kami para pendidik mengucapakan ‘Selamat Hari Ibu’ buat ibu-ibu hebat yang tetap tangguh di tengah pandemi," kata Hasan. (fud)
Kontributor: Eli Syarifah, guru SD Almadany.