Korban Banjir Langkat Butuh Hunian Mendesak

MDMC Jatim Respon Bencana Sumut

Gerak0 Dilihat

Kebutuhan hunian layak bagi para penyintas banjir bandang di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hingga kini masih jauh dari tercukupi. Di tengah sulitnya akses dan terbatasnya pasokan air bersih, ribuan warga bertahan dengan kondisi serba darurat.

 

Sejumlah lembaga relawan mulai menyalurkan bantuan air bersih. Namun volume kebutuhan jauh lebih besar dibanding kemampuan distribusi. Banyak sumber air masih keruh dan tidak layak konsumsi.

 

Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Langkat, Aswan Saukani Siregar, menyebut perhatian publik lebih banyak tersedot ke wilayah Aceh, padahal Langkat juga dilanda kerusakan parah.

“Masyarakat fokus ke Aceh karena ekspos di media sosial lebih besar. Padahal Langkat juga parah, masih ada wilayah yang belum bisa diakses,” ujar Aswan, Jumat malam (12/12/2025).

 

Salah satu wilayah yang masih terisolasi adalah Sekoci Besitang. Untuk masuk ke daerah itu, relawan harus menempuh jalur sungai dengan biaya tinggi.

“Kalau kami mau asesmen ke sana, sekali jalan biaya naik perahu bisa 400 sampai 500 ribu,” katanya.

 

Kondisi para penyintas pun memprihatinkan. Banyak rumah hanyut diterjang banjir, membuat warga kehilangan tempat tinggal.

“Saat ini banyak penyintas memakai plastik seadanya untuk tempat tinggal,” jelas Aswan.

Sementara itu layanan kesehatan dari MDMC Jawa Timur terus menambah luasan layanan, informasi dari pos Koordinasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Langkat, tim kesehatan sudah melayani Peyintas banjir Tanjungpura, Babalan dan Pematang Cengal.

“Kami akan terus perluas layanan, terutama kesehatan di beberapa titik yang belum tersentuh layanan kesehatan agar kesehatan warga terdampak bisa terjaga, saat ini kami dibantu tim dari RS Muhammadiyah Lamongan” ujar Jarot Setiawan ketua PPS Koordinasi PDM Langkat.

Pos Koordinasi PDM Langkat akan terus menambah tim kesehatan untuk membantu warga diantaranya dari RSU Muhammadiyah Sumut.

Data terbaru menunjukkan skala kerusakan di Langkat sangat besar: 437.480 warga terdampak, 19.434 jiwa mengungsi, 13 warga meninggal, 17 ribu ternak mati, dan 10 ribu rumah rusak. Total 16 kecamatan, 142 desa, dan 27 kelurahan terendam banjir bandang.

Author