MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan bahwa kegiatan Malam Mangayubagyo sepatutnya dirayakan dengan Tasyakur Bi Ni’mah bagi seluruh peserta muktamar, penggembira hingga warga masyarakat. Kehadiran dalam berbagai macam posisi dan peran semuanya dengans atu tujuan yakni mensukseskan Muktamar 48 untuk menjadi muktamar yang bermartabat, uswah hasanah, dan muktamar berkemajuan.
“Hari ini juga sebagai bentuk tasyakur itu ada penghargaan kepada budayawan yang mendunia yakni Gesang, juga seniman dan budayawan yakni Ibu Waldjinah yang lagunya sepanjang masa baik generasi kolonial maupun milenial selalu menjadi kenangan, ketiga Almarhum Didi Kempot yang tidak asing bagi keluarga besar Muhammadiyah. Penghargaan ini tentu tidak seberapa dibanding dengan karya-karya ketiga tokoh, seniman, dan ketiga budayawan ini,” ungkap Haedar dalam gelaran Mangayubagyo, Jumat (18/11).
Haedar mengatakan bahwa Muhammadiyah sudah akrab dengan berbagai macam seni. “Seni adalah sesuatu yang boleh sejauh tidak membuat kita jauh dari Allah karena Allah maha indah dan mencintai keindahan dan dengan seni tumbuh kehalusan rasa dan hati dan itu bagian dari irfani Muhammadiyah maka sekali lagi mari kita isi malam ini dengan tasyakur sekaligus taaruf sehingga kita ini keluarga besar persyarikatan yang semuanya hadir untuk menjadi keluarga besar Muhammadiyah yang saling cinta, rasa bersaudara melalui pergerakan islam Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,” pungkas Haedar.
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all posts
No comments yet.