Pandemi COVID-19 berdampak pada kesehatan psikologi warga, akibatnya warga menjadi stres dan imun menjadi lemah.
Perkembangan reaksi warga masyarakat seperti ini dari hari ke hari menunjukkan kecemasan yang cenderung meningkat.
Dari warga yang takut karena tetangganya berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) hingga
 penolakan jenazah pasien Covid-19 yang terjadi di beberapa daerah. Warga yang
 menolak jenazah pasien Covid-19 bahkan berani berkonflik dengan para petugas dari
 kepolisian yang mengawal pemakaman.
 Selain oleh warga, kecemasan bisa juga dialami oleh para tenaga kesehatan (nakes)
 yang berada di garda terdepan penanganan pasien Covid-19. 
Resiko dan kondisi kerja yang dihadapi, kelangkaan Alat Perlindungan Diri (APD) hingga timbulnya kasus penolakan warga terhadap nakes yang kos/ngontrak di lingkungan mereka.
 Untuk membantu warga maupun tenaga kesehatan atasi kecemasan tersebut.
 Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) membuka Layanan Dukungan
 Psikososial (LDP) psikolog. Layanan tersebut berupa konsultasi psikologi secara
 online melalui nomor Whatsapp. Ada 60 psikolog dari berbagai universitas, lembaga
 maupun individual yang ditugaskan untuk melayani warga dengan jam-jam konsultasi
 yang sudah ditentukan.
 Para psikolog tersebut bekerja di bawah koordinasi Ratna Yunita, psikolog dari
 Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Nita demikian panggilan akrab Ratna Yunita,
 mengatakan bahwa kecemasan-kecemasan itu bisa menimbulkan tekanan dan bisa
 mengganggu mental seseorang. “Dalam jangka waktu lama kondisi itu bisa
 berpengaruh pada imunitas tubuh kita,” katanya.
 Nita juga mengingatkan maraknya informasi hoaks terkait Covid-19 ini dan berharap
 agar warga selektif menerima informasi. “Informasi hoaks tersebut juga dapat
 meningkatkan kecemasan warga, bahkan bisa membuat warga salah mengambil sikap,
 ujung-ujungnya bahkan bisa membahayakan,” tuturnya.

 Lebih lanjut Nita menjelaskan bagi warga yang ingin berkonsultasi dapat
 menghubungi admin LDP MCCC melalui nomor WA : 0878-3885-8381 (Nita), 0878-
 9469-6641 (Dewi) dan 0882-1661-8700 (Khotim) kemudian mengisi form yang
 disediakan. “Setelah mengisi form, konfirmasi ke admin selanjutnya admin akan
 menghubungkan warga dengan psikolog yang bertugas sesuai jadwalnya melalui
 kontak Whatsapp,” ujarnya.
 Konsultasi psikologi yang gratis tersebut efektif mulai dibuka sejak tanggal 1 April
 kemarin dan akan berlangsung hingga akhir September 2020. “Kami berharap upaya
 ini dapat memberikan sumbangsih mengurangi beban warga dalam menghadapi
 situasi krisis akibat wabah Covid-19 ini,” pungkas Nita.(tiko)

																				
                                                                                                                                                                                                            








