GIRIMU.COM – Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) menggelar penyampaian policy brief dan hasil riset terkait pengembangan model aplikasi akuntansi berbasis web pada BUMDes Barokah di Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Acara dilaksanakan di Kampus 1 UMG Jl. Sumatra 101 GKB Gresik, Selasa (9/12/2026).
Hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Gresik, Drs Abu Hassan, SH, MM; Kepala Desa Gredek, Direktur BUMDes Barokah, M. Bahrul Ghofar, SH, SAP; Toyyibul Imam, SE, Mudhofar, dan Mokh. Kharis Junaidi selaku Pendamping Desa Gredek dan Pendamping Kecamatan Duduksampeyan, Direktur Direktorat Penelitian & Pengabdian Masyarakat (DPPM), serta ketua dan anggota Tim Peneliti Hiliriset Sinergi 2025 Inovasi Sosial dari UMG.
Direktur DPPM, Prof Yudhi Arifani, MPd, menyampaikan, kegiatan ini dilakukan untuk menyampaikan, sekaligus mendiskusikan hasil riset yang telah dilakukan oleh tim peneliti UMG yang kolaborasi dengan tim peneliti UMLA Lamongan Heri Ardiansyah, ST MT. Objek penelitiannya: pengembangan aplikasi akuntansi berbasis web untuk BUMDes Barokah di Desa Gredek.
Kepala Dinas PMD Gresik Abu Hassan mengungkapkan terima kasihnya atas support tim peneliti UMG. Diharapkan, hasil riset ini akan membawa kemajuan dan berkah bagi pembangunan di Gresik, khususnya di desa-desa dalam mengembangkan pengelolaan BUMDes.
Ketua Peneliti UNG, Dr Umaimah, SE, MAk, CSRS, dalam paparannya menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak yang memberikan informasi saat pengumpulan data sejak September 2025 hingga terbangunnya aplikasi akuntansi berbasis website bagi BUMDes Barokah. Aplikasi ini akan menjadi instrumen penting dalam meningkatkan tata kelola BUMDes sekaligus membangun budaya transparansi atas kinerja BUMDes terhadap stakeholders.
“Dalam riset ini, model aplikasi akuntansi yang dikembangkan telah disesuaikan dengan kebutuhan operasional BUMDes, dengan sistem multi-tenant yang memungkinkan pencatatan transaksi secara otomatis, mengeliminasi duplikasi data, dan memastikan transparansi, serta akuntabilitas pengelolaan keuangan,” ungkap Umaimah.
Sementara Direktur BUMDes Barokah Toyyibul Imam, SE, menyampaikan terima kasih atas kepedulian tim peneliti UMG. Aplikasi yang dibangun, katanya, sangat membantu BUMDdes yang selama ini memang masih melakukan pencatatan transaksi secara manual berbasis excel.
“Aplikasi ini akan sangat membantu staf BUMDes dalam membangun tata kelola yang lebih baik dan transparan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, anggota tim peneliti Dr Moh. Agung Surianto juga menyampaikan beberapa policy brief yang menjadi rekomendasi untuk peningkatan tata kelola BUMDes, di antaranya:
- Konsistensi disiplin pencatatan keuangan berdasarkan aktivitas usaha yang dijalankan BUMDes.
- Adopsi aplikasi akuntansi berbasis website bagi semua BUMDes sebagai bentuk peningkatan tata kelola keuangan sekaligus akuntabilitas terhadap stakeholders desa.
- Pelatihan peningkatan kapasitas pengelola keuangan BUMDes untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengelola keuangan.
- Dilakukan mekanisme pengawasan berupa audit internal dan atau eksternal untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan BUMDes.
Kegiatan dilanjutkan dengan demo aplikasi dengan dipresentasikan langsung oleh anggota tim Indra Gita Anugrah, Skom, MKom yang juga dosen Sistem Infomasi UMG. Indra Gita menyajikan berbagai manfaat dari aplikasi tersebut, termasuk terkait efisiensi, akurasi, dan kemudahan pengawasan keuangan melalui dashboard real-time yang dapat diakses oleh berbagai pemangku kepentingan, seperti kepala desa, bendahara, dan direktur BUMDes.
“Sistem ini juga mematuhi standar regulasi terbaru, termasuk yang tercantum dalam Kepmen Desa PDTT No. 136/2022, serta memfasilitasi audit internal dan eksternal yang lebih transparan,” kata Indra Gita.
Dengan adanya pengembangan aplikasi ini, diharapkan BUMDes Barokah dapat meningkatkan kualitas tata kelola dan akuntabilitas keuangan, serta memperkuat kontribusi BUMDes dalam pemberdayaan ekonomi desa. (red)





