Medan, InfoMu.co – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara melalui Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) mengutus seorang Wakil Ketua MPI PWM Sumut untuk pelajari proses e-vooting Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta. Proses e-Voting menjadi perhatian serius karena Muhammadiyah telah melangkah lebih maju dalam menggunakan aplikasi digitalisasi dalam kegiatan pemilihan pimpinan.
Untuk mempelajari proses e-Voting Muktamar di Surakarta itu, MPI PWM Sumut memberangkatkan unsur Wakil Ketua, Eko Purwanto ST MT ke Surakarta, pada Sabtu (29/10). Di sana Eko Purwanto mencari tahu secara detail proses e-Voting dengan melakukan diskusi dengan panitia e-Vooting. Eko kemudian melaporkan proses yang terjadi di Gedung Edutorium KHA Dahlan, UM Surakarta kepada pengurus MPI Sumut, selanjutnya Ketua MPI Sumut Syaiful Hadi melaporkan proses tersebut pada Rapat Koordinasi PW Muhammadiyah di Rantau Prapat, Sabtu (29/10) malam.
Diharapkan dengan beanchmark e-Voting itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumut dapat mengimplementasikan aplikasi e-Voting pada Musyawarah Wilayah Muhammadiyah (Musywil) ke 13 di Kota Padangsidimpuan


Simulasi Pemilihan Muktamar
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si. melakukan peninjauan dan mengikuti simulasi pemilihan peserta muktamar Muhammadiyah di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan, UMS, Sabtu, 29 Oktober 2022.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan tadi pagi telah dilakukan simulasi registrasi pendaftaran peserta muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Gedung Induk Siti Walidah, UMS.
Kemudian saat ini, tengah berlangsung simulasi yang kedua yaitu simulasi pemilihan anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah maupun anggota Pimpinan Pusat Aisyiyah dengan menggunakan E votting secara penuh dengan peserta dari anggota muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Tengah, DIY dan Jatim.
“Pemilihan anggota PP Muhammadiyah dan Aisyiyah saat ini lebih ringkas karena menggunakan e-votting yang lebih mudah lebih cepat. Ini langkah baru dari Muhammadiyah menggunakan system pemilihan yang cool dengan dukungan tim IT yang canggih, kerahasiaan yang insya allah terjamin maka insya Allah inilah simulasi untuk memastikan pelaksanaan Muktama muhammadiyah aisyiyah berjalan baik,” terang Dosen Program Doktor Politik Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tersebut.
Disinggung peserta Muktamar daerah lain yang tidak bisa mengikuti simulasi pemilihan ini, Haedar Nashir mengatakan proses pemilihan dengan sistem e votting akan berjalan dengan baik karena kan didukung oleh petugas yang canggih, trampil.
Dan tetap menjaga aspek kerahasiaan pemilihan dan untuk aspek lain akan didukung panitia dengan baik.
“Walaupun tidak ikut simulasi, Insya Allah secara teknis mudah dijalankan dengan arahan teknis dari petugas,” kata Haedar Nashir.
Haedar Nashir berharap muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan berjalan harus menjadi muktamar yang mampu menjaga marwah Muhammadiyah dan jadi contoh, uswatun hasanah dari Muhammadiyah berkemajuan yang tetap mengikat kita bersaudara sebagaimana theme song Muktamar itu,” kata Haedar Nashir. (shd)