Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Resmikan Serambi Buya Syafii, Haedar Nashir Sebut Serambi ini Sebagai Kunci Pembuka Ilmu dan Dunia

    Nov 10 202242 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SLEMAN—Resmikan rumah peninggalan Buya Ahmad Syafii Maarif di Jl. Halmahera D No 76, Perum Nogotirto Elok 2, Gamping, Sleman menjadi Serambi Buya Syafii yang berisi koleksi buku-buku Ahmad Syafii Maarif, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir sebut Serambi Buya Syafii sebagai kunci pembuka ilmu dan dunia.

    Harapan itu disampaikan oleh Haedar pada, Kamis (10/11) di acara Peresmian Serambi Buya Syafii. Haedar menambahkan, bahwa tempat ini juga sebagai wahana bagi anak muda untuk mengenal Buya Syafii dan mengenal dunia melalui koleksi maupun karya Buya yang disimpan di rumah ini.

    “Serambi ini sebagai kunci pembuka ilmu, pembuka dunia dan cakrawala hidup bagi siapapun yang ingin datang ke rumah ini. Buya telah tiada tetapi jejak hidupnya selalu hidup bersama kita,” ungkapnya.

    Mengingat tentang beberapa ajaran Buya Syafii, Haedar menyebut bahwa sosok Buya Syafii merupakan manusia yang mencintai bangsanya dengan tulus.

    Pikiran besar Buya selalu inklusif, namun tidak mengurangi daya kritisnya. Pemilihan kata atau diksi yang digunakan Buya Syafii kerap keras, tapi semua orang bisa menerimanya.

    “Tapi kerangka berpikirnya, argumennya kuat, jadi tidak pada personal. Dan tidak bersifat pejorative, mendiskreditkan orang,” ungkapnya.

    Menurutnya, Buya Syafii mempraktekkan apa yang disebutkan mengkritik itu dengan ilmu. Dari Buya, Haedar belajar bagaimana mengkritik itu dengan ilmu, subyektivitas, bukan dengan kemarahan.

    Cara mengkritik ini memang diajarkan Islam, tidak boleh seseorang diam saja ketika ada sesuatu yang memang harus dikritik.

    Di acara Peresmian Serambi Buya Syafii yang diinisiasi oleh Suara Muhammadiyah (SM) ini, juga hadir beberapa tokoh seperti Muchlas Abror sesepuh Muhammadiyah, Bupati Sleman periode 2010-2015 dan 2016-2021 Sri Purnomo, Direktur SM Deni Asyari beserta jajaran, Direktur Maarif Institut Abdul Rohim Ghazali, dan pelukis asal Sumbar Jumaldi Alfi.

    Muchlas Abror dalam sambutannya mengatakan Serambi Buya Syafii ini merupakan serambi yang berarti dan berisi. Bagi siapapun yang masuk ke dalam akan mendapatkan inspirasi. Melalui ini dia berharap akan datang di masa berikutnya akan lahir generasi pelanjut Buya Syafii.

    “Karena itu peresmian hari ini, peresmian yang harus kita berikan arti dan isi yang sebenar-benarnya, semoga kehadiran Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir yang nanti akan memberi amanah, akan memberi arti yang sangat kita harapkan,” tandasnya.

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Muhammadiyah Maksimalkan Wakaf dalam Sek...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...

    Muhammadiyah Proyeksikan Kemandirian Eko...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...

    ‘Aisyiyah Dorong Pengarusutamaan E...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...

    Pendidikan Inklusif Muhammadiyah Diapres...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...

    Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum ...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...

    Bukan Gedungnya, Tapi Mentalitas Kolonia...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top