Smamsatu Gelar HBM dan Apel Milad ke-113 Muhammadiyab: Menguatkan Identitas, Meneguhkan Peradaban

banner 468x60

GIRIMU.COM — SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu) kembali meneguhkan langkahnya sebagai sekolah berkemajuan dengan menyelenggarakan Hari Ber-Muhammadiyah (HBM) yang dirangkaikan dengan Apel Milad ke-113 Muhammadiyah, Selasa (18/1/2025). Kegiatan ini menjadi momentum strategis bagi seluruh warga sekolah untuk memperkuat identitas ke-Islaman yang mencerahkan, serta memperbarui komitmen gerakan dalam bingkai Islam berkemajuan.

Apel akbar yang digelar di halaman utama sekolah ini berlangsung khidmat dan penuh semangat. Para siswa, guru, tenaga kependidikan, serta pimpinan persyarikatan hadir mengenakan seragam khas yang mencerminkan karakter disiplin dan militansi kader Muhammadiyah. Suasana nampak teduh ketika lantunan ayat suci Al Quran dan doa pembuka mengantarkan kegiatan menuju nuansa reflektif, seolah mengulang kembali jejak sejarah panjang gerakan pembaruan yang dirintis Kiai Ahmad Dahlan pada 1912 silam.

KH Anas Thohir, MPdI, Wakil Ketua PDM Gresik, dalam amanatnya menyampaikan, bahwa HBM bukan sekadar agenda seremonial, tetapi merupakan bagian penting dari proses penanaman nilai yang menyatu dengan denyut aktivitas pendidikan di lingkungan sekolah.

“Smamsatu ingin memastikan, bahwa seluruh peserta didik memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Muhammadiyah dalam kehidupan sehari-hari. Di sinilah ikhtiar mencetak generasi ulul albab yang berilmu, berakhlak, dan berperan bagi bangsa,” ujarnya memberikan semangat.

Kiai Anas, panggilan akrabnya, juga menyinggung tentang fenomena “benalu” di Muhammadiyah. Di banyak ruang diskusi warga Muhammadiyah, lanjutnya, kerap muncul fenomena yang kian sering dibicarakan. Dikatakan, orang-orang yang setiap hari bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) sekolah, kampus, rumah sakit, panti, dan lembaga sosial lainnya, tetapi secara keagamaan justru berafiliasi dengan kelompok lain. Mereka menerima nafkah dari Muhammadiyah, hadir sebagai bagian dari struktur kelembagaan, tetapi pengajian, ibadah, dan orientasi dakwahnya merujuk di luar Muhammadiyah.

Selaras dengan tema Milad ke-113 Muhammadiyah tahun ini, yakni “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”, kegiatan HBM di Smamsatu diarahkan untuk memperkokoh jati diri pelajar sebagai kader persyarikatan yang cinta ilmu, menjunjung adab, serta memiliki kepekaan sosial. Berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari pemutaran film sejarah Muhammadiyah, kajian reflektif, kompetisi literasi, hingga aksi sosial, dijalankan secara kolaboratif dan kreatif.

Dalam sesi refleksi sejarah, para siswa diajak menelusuri kembali perjalanan panjang Muhammadiyah melalui kisah-kisah inspiratif perjuangan Kiai Ahmad Dahlan, Nyai Siti Walidah (Nyai Ahmad Dahlan), serta para tokoh perintis lainnya. Penguatan memori kolektif ini diharapkan mampu menumbuhkan kebanggaan dan kesadaran historis bagi generasi muda.

“Memahami sejarah adalah langkah awal untuk menatap masa depan. Jika kita tahu dari mana kita berasal, maka kita akan lebih mantap menentukan arah perjuangan ke depan,” tutur Pak Isak, guru Sejarah Smamsatu.

Apel Milad juga menjadi ruang peneguhan komitmen pelajar untuk mengambil bagian dalam dakwah pencerahan di era baru. Menghadapi tantangan digital, derasnya arus informasi, serta dinamika sosial yang kompleks, pelajar Muhammadiyah dituntut untuk hadir sebagai problem solver, bukan sekadar peserta pasif. Pada kesempatan ini, pimpinan sekolah mengajak seluruh siswa untuk menghidupkan nilai fastabiqul khairat dalam setiap aktivitas, baik akademik, organisasi, maupun kontribusi sosial.

Menariknya, kegiatan HBM tahun ini juga menampilkan kreativitas siswa dalam bentuk pameran karya yang menampilkan inovasi digital, poster dakwah, serta produk riset sederhana yang menunjukkan bakat dan minat peserta didik. Pameran ini sekaligus menjadi bukti bahwa nilai-nilai Muhammadiyah tidak hanya tertanam dalam tataran wacana, tetapi hadir nyata dalam praktik dan karya.

Tidak ketinggalan, beberapa siswa menyampaikan ikrar pelajar Muhammadiyah sebagai wujud kesungguhan mereka dalam menjaga adab, menebar manfaat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai persyarikatan. Momen ini menjadi penanda kuat bahwa proses kaderisasi yang berlangsung di Smamsatu berjalan dinamis dan adaptif sesuai tuntutan zaman.

Penutup acara berlangsung syahdu ketika seluruh peserta apel menyanyikan Mars Muhammadiyah dan Mars Sang Surya dengan penuh semangat. Lantunan itu menggetarkan suasana, seakan menyatukan energi perjuangan lintas generasi yang terus bersambung sejak 113 tahun silam.

Melalui penyelenggaraan HBM dan Apel Milad ke-113 Muhammadiyah ini, Smamsatu menegaskan perannya sebagai pusat pembelajaran yang tidak hanya mengejar keunggulan akademik, tetapi juga membangun karakter, memperkuat ideologi, serta mencetak generasi berkemajuan. Dengan semangat Islam yang berkemajuan, Smamsatu bertekad menjadi pelopor pendidikan yang mencerahkan dan menebar maslahat bagi umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta. (*)

Kontributor: M. Islahuddin

Author