Tuesday, October 15, 2024
26.7 C
Gresik

Terinspirasi Pesan Al Ma’un, Pemuda Muhammadiyah Manyar Bantu Ringankan Beban Keluarga Bakri

GIRImu.com – Kata pepatah bilang: hidup itu perjuangan, selebihnya mengalir menunggu takdir. Itulah yang selama berbulan-bulan dialami pasangan Bakri – Inshana, warga Desa Suci RW 04 RT 02, Kec. Manyar, Kab. Gresik, Jawa Timur.

Bakri yang memiliki fisik kurang sempurna, tinggal di rumah kontrakan berukuran 3 x 5 meter bertarif Rp 600 ribu per bulan. Ironinya, sang istri yang telah dikaruniai dua anak ini, kondisi badannya mati (lumpuh) separo akibat stroke.

Kondisi Inshana itu diketahui setelah melahirkan anak keduanya. Sementara sang suami, Bakri, setiap hari menafkahi keluarganya melalui ihtiar berjualan kaos kaki di atas motornya di dekat pabrik mie instan di pinggir jalan Sukomulyo, Manyar.

Melihat kondisi keluarga Bakri yang serba-kekurangan, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Manyar dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Desa Suci bersilaturrahim ke rumah kontrakan Bakri. Kedua lembaga ini tergerak untuk ikut membantu meringankan beban keluarga Bakri.

Didampingi ketua RT setempat, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Manyar dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Suci menyerahkan bantuan sembako berupa beras, gula, minyak goreng dan lainnya, untuk kebutuhan selama tiga bulan dan uang tunai kepada keluarga Bakri.

“Kedatangan kami ke rumah Pak Bakri merupakan semangat Al Ma’un yang diajarkan mbah Dahlan (pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, Red),” ujar Rosyidul Arifibillah, Ketua PC Pemuda Muhammadiyah Manyar Gresik saat bertandang ke rumah Bakri. Minggu (21/2/2021).

Dikatakan, Muhammadiyah dalam menggerakkan dakwah sosial selalu didasari oleh surat Al Ma’un. Hal itu menjadi fondasi utama dalam beramaliyah sebagaimana diajarkan KH Ahmad Dahlan kepada murid-muridnya. Dalam mengajar murid-muridnya, Mbah Dahlan tidak mau berpindah surat sebelum surat Al Ma’un itu dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pemuda Muhammadiyah Manyar bekerja sama dengan Pimpinan Ranting Muhamadiyah Desa Suci akan berusaha terus mencarikan solusi guna meringankan beban keluarga Bakri. Diharapkan, silaturrahim beserta bantuan yang diberikan, merupakan langkah awal dan akan disusul aksi sosial yang berkelanjutan. Rencananya, untuk men-support praktik dakwah sosialnya, Pemuda Muhammadiyah Manyar akan menggandeng Lazismu.

Sementara Bakri menceritakan, istrinya, Inshana, mengalami kelumpuhan sudah dua kali. Pertama, ketika melahirkan anak pertama dan kelumpuhan yang diderita hingga kini terjadi saat melahirkan putra kedua.

Sebenarnya, lanjut Bakri, setelah melahirkan anak pertama, dokter sudah mengingatkan untuk tidak melahirkan lagi, karena berisiko tinggi. Namun, takdir menghendaki lain, istrinya hamil lagi dan melahirkan anak kedua.

“Pertama istri saya lumpuh saat setelah melahirkan anak pertama. Setelah itu lumpuh lagi setelah melahirkan anak kedua,” ujar Bakri pasrah.

Upaya yang dilakukan pria kelahiran Lebak Alung, Padang, Sumatera Barat untuk kesembuhan istrinya sudah dilakukan dengan memeriksakan ke rumah sakit. Namun, mulai tiga bulan terakhir dia tidak bisa berbuat banyak. Iuran BPJS mandirinya terpaksa tidak terbayar karena keuangan keluarga tidak memungkinkan.

“Tiga bulan kami sudah tidak bisa bayar BPJS,” katanya.

Apa yang dialami keluarga Bakri merupakan penggalan kisah kehidupan di sudut kota industri Gresik. Masih banyak kisah-kisah pilu serupa yang bertebaran di wilayah Gresik yang butuh perhatian, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

Menumbuhkan semangat saling membantu dan meringankan beban sesama, itulah yang kini didakwahkan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Manyar. Diharapkan, apa yang dilakukan menginspirasi elemen masyarakat lainnya, sehingga kisah pilu keluarga Bakri dan masih banyak Bakri-Bakri lainnya bisa, secara berangsur-angsur terkurangi. (bil)

Author

Hot this week

Topics

spot_img

Related Articles