MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah Busthanul Athfal (TK ABA) Kairo adalah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) satu–satunya di Mesir yang disiapkan untuk menfasilitasi anak-anak usia dini dari kawasan berbahasa Melayu (Indonesia, Brunei, Thailand dan Malaysia).
“Para peserta didik berasal dari keluarga Melayu yang tinggal di Kairo Mesir, karena orang tua mereka sedang menempuh studi lanjut S1, S2 maupun S3, dan sebagian lainnya bekerja di sana,” ungkap Ketua tim pengabdian masyarakat Mahasri Shobahiya, Jumat (10/2).
Didirikan 2007 oleh Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Kairo, Mesir, TK ABA Kairo kini memiliki tiga guru dibantu dengan 34 volunteer dari aktivis PCIA yang sedang belajar S1 ataupun S2 di di Kairo. Mereka mengajar dan mendampingi anak–anak TK.
“Sebagai volunteer, tentu tidak dapat secara rutin hadir, karena mereka memanfaatkan waktu longgar di tengah kesibukan kuliah dan mengikuti mudzakarah untuk muraja’ah dalam rangka mengulang ataupun mendalami materi-materi yang dipelajari melalui masayikh (ulama) maupun talaqqy (kajian tatap muka) dengan masayikh Universitas Al-Azhar yang sudah faqih (kompeten) dalam bidang keilmuannya,” ucap Mahasri.
TK ABA Kairo juga terus meningkatkan keunggulan, misalnya dengan mencari tenaga baru berlatar belakang pendidikan guru dan pendidikan anak usia dini (PG-PAUD).
“TK ini dikelola oleh tiga guru tetap yang berlatar belakang pendidikan S1 Pendidikan Matematika, S1 Pendidikan Agama Islam dan satu guru lain lulusan SMA,” imbuh Mahasri.
Pada tahun ini, jumlah siswa di TK ABA berjumlah 40 anak. Tersebar di Kelompok Bermain (19 anak), TK A (14 anak), dan TK B (tujuh anak). Setiap tahunnya, jumlah anak yang belajar di TK tersebut stabil, yaitu kurang lebih 40 anak.
Atas keistimewaan ini, tim Pengabdian Kepada Masyarakat Kolaborasi Internasional (PKM-KI) yang terdiri dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kemenag RI dan Taman Kanak-kanak Bustanul Athfal (TK ABA) Kairo Mesir memberikan perhatian khusus, yakni melaksanakan pendampingan pembuatan dokumen kurikulum, 2-10 Februari 2023.
Hits: 0
No comments yet.