Suhartoko • Jan 24 2025 • 165 Dilihat
Girimu.com — Dua acara penutupan menandai berakhirnya Pekan Dakwah Santri dan Bakti Sosial (PDS-BS) 11 santri Madrasah Aliyah (MA) YKUI Maskumambang Dukun, Gresik di Ranting Muhammadiyah Kedanyang. Bertempat di Gazebo Jati SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Gresik Kamis (23/1/2025) PDS-BS 11 Santri di Ranting Kedanyang secara resmi ditutup. Sehari sebelumnya, para santri itu juga berpamitan kepada takmir dan jamaah Masjid At Taqwa di Ranting Muhammadiyah Kedanyang.
Dalam sambutannya, Pembimbing kelompok 11 santri tersebut, Syaifudin Yuchal, SPd, SE, secara resmi pamit dan segera kembali ke MA YKUI Maskumambang. Ustadz Yuchal menyampaikan, dari 11 santri yang mengikuti program tersebut, terdapat 3 yang memang santri (mukim) di Pondok Pesantren Maskumambang. Lainnya adalah siswa MA yang tidak tinggal menentap di asrama, alias pulang pergi setiap hari ke rumah.
“Jadi aktivitas yang kalian alami selama sepuluh hari ini merupakan pengalaman yang luar biasa,” ujarnya berpesan kepada para santrinya.
Yang sudah terbiasa jauh dari rumah, lanjutnya, hanya 3 santri, sedangkan 8 lainnya masih belum biasa jauh dari orang tua. Lebih lanjut, menurut ustadz asli Desa Golokan ini, pengalaman yang didapatkan di Kedanyang ini akan menjadi cerita atau catatan sejarah dalam hidup yang luar biasa bagi santri.
Kesan lain disampaikan Ketua PRM Kedanyang Muntholip. Ia mengatakan, pengalaman yang didapatkan di Kedanyang ini merupakan bekal bagi masa depan 11 santri yang mengikuti program tersebut. Salah satunya adalah kemandirian yang sudah didapatkan selama berinteraksi dengan masyarakat.
Lain halnya kesan dari Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Kedanyang, Laily Hidayati, yang lebih mendoakan agar kesebelas santri itu meraih kesuksesan di masa mendatang.
“Kalau sudah sukses, jangan lupakan kami ya,” ujarnya sembari menahan tangis.
Oleh para santri, Laily sudah dianggap seperti ibunya sendiri. Maklum, selama 10 perempuan inilah yang berjibaku bersama ibu-ibu Aisyiyah Kedanyang menyiapkan konsumsi para santri. Ia pun menyampaikan pernyataan maafnya jika dalam melayani para santri, kurang maksimal dan banyak kekurangan.
Sementara Lilik Isnawati, MPd, mewakili kepala sekolah yang tengah berkegiatan K3S Kebomas menyampaikan, salah satu indikator keberhasilan PDS-BS ini adalah perasaan enggan berpisah dari santri ataupun siswa. Terbukti, tidak hanya Ketua PRM Laily yang menangis. Banyak siswa yang juga menangisi kepergian 11 santri ini.
Sertifikat Apresisasi PRM Kedanyang
Sehari sebelumnya, di Masjid At Taqwa Kedanyang, Rabu (22/1/2025) malam acara serupa juga dilakukan. Pada acara itu, selain digelar kajian, juga diserahkan sertifikat apresiasi yang diberikan oleh PRM Kedanyang kepada 11 santri. Sertifikat diberikan langsung oleh Ketua Takmir Masjid At Taqwa Kedanyang Sutrisno A.F., bersama Ketua PRM Kedanyang Muntholip.
Muntholip berharap, semoga PDS-BS berdampak positif dan menjadikan 11 santri itu menjadi generasi pengemban dakwah yang istiqomah mendakwahkan Islam dengan benar. Tak lupa mewakili PRM, PRA, dan takmir masjid, ia menyampaikan permohonan maaf apabila dalam melayani 11 santri ada hal-hal yang tidak berkenan. Jika terdapat kebaikan, katanya, semoga bisa menjadi amal bersama.
“Semoga di tahun-tahun mendatang, kami masih bisa dipercaya sebagai tuan rumah kegiatan semacam ini dan kami siap menerima dengan senang hati,” pungkas Muntholib. (*)
Kontributor: Mahfudz Efendi
Girimu.com — SD Muhammadiyah Benjeng mengadakan kegiatan out bound pada Senin-Selasa (10-11/2/...
Girimu.com – Pagi ini, kegiatan belajar-mengajar di TK Aisyiyah 22 Balongpanggang dimulai deng...
SD Al Islam Morowudi meluncurkan program baru bernama Murajaah Akbar yang diikuti oleh 260 siswa dar...
Suasana ceria menyelimuti halaman TK di sekitar MI ASSA’ADAH MIAS Bungah saat para siswa madrasah ...
SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri) memperingati Isra’ Mi’raj 1446 H/2025 M dengan menggela...
Girimu.com – Kesalehan harus didasari dengan keimanan dan keikhlasan, bukan dijadikan alasan untuk...
No comments yet.