Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Gresik serta Pimpinan Komisariat IMM Se-Kabupaten Gresik melalukan aksi menolak RUU Omnibus Law.
Kordinator Aksi kali ini Muhammad Dhiyaul Afaf yang juga Ketua Bidang Hikmah PC IMM Gresik mengatakan aksi turun ke jalan diikuti oleh kurang lebih 100 Mahasiswa/Massa yang didominasi oleh IMMawati.
Titik kumpul di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik menambah spirit perjuangan untuk umat. Sebelum menuju gedung DPRD Kab. Gresik, Ayahanda Taufiqullah Ahmady selaku Ketua PDM Gresik memberikan nasihat bahwa “Kami Muhammadiyah Gresik mendukung IMM untuk turun ke jalan dengan tetap melakukan protokol kesehatan dan melakukan aksi damai dan jangan sampai ada anarki yang di lakukan oleh IMM” ujar Taufiqullah.
Pesan ketua PDM Gresik itu agar IMM tetap anggun dalam moral dan unggul dalam intelektual.
Dhiyaul Alfaf mengatakan bahwa “ketika IMM sudah turun ke jalan secara mandiri artinya bangsa Indonesia ini sudah tidak baik-baik saja, sistem demokrasi Indonesia sudah bejat”
Beragam tuntutan yang disampaikan para orator terkait RUU Omnibuslaw yang merugikan rakyat. “DPR katanya dewan perwakilan rakyat tapi rakyat mana yang di wakili, dengan RUU ini rakyat merasa di khianati” geram salah satu orator.
Pancasila No.5 tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tidak digunakan oleh para DPR dan hanya mengambil keuntungan semata dengan menjadikan masyarakat semakin terpuruk dengan kebijakan yang tak sama sekali berpihak.
Seharusnya di tengah pandemi covid seperti ini pemerintah lebih serius menangani supaya cepat selesai bukan malah mengesahkan RUU yang sama sekali tak berpihak dan merugikan masyarakat Indonesia ..
Setelah pada demonstran orasi, akhirnya ketua DPRD Gresik M Adul Qodir keluar dan menyampaikan bahwa akan satu suara dengan demonstran.
“Aspirasi mahasiswa sesuai dengan nurani kita, apalagi di RUU Omnibus Law sangat merugikan masyarakat maka DPRD kab Gresik siap mengajukan evaluasi perbaikan RUU Omnibuslaw.” Tegas Qodir yang juga politikus PKB. (Dina Aulia)