Jaga Hafalan di Masa Pandemi, MBS Smamsatu Gelar Tasmi’ Al Qur’an bil Ghoib

GIRImu.com – Ada yang berbeda di SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu), khususnya di kelas Muhammadiyah Boarding School (MBS) Madinatul Ilmi. Untuk tetap istiqamah menjaga ghirah dan capaian hafalan (tahfidz) Al Quran para santri di masa pandemi Covid-19, sekolah di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Gresik ini menggelar Tasmi’ Al Quran bil Ghoib.

Tasmi’ Al Quran bil Ghoib perdana ini digelar pada Jumat (11/2/2022) dan diagendakan dilaksanakan secara periodik selama pandemi belum berakhir. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga ghirah para santri dalam meningkatkan capaian tahfidz Al Quran.

Digelar di aula SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Samsatu), Tasmi’ Al Quran bil Ghoib dipandu oleh musyrifah MBS Madinatul Ilmi, yakni Ustadzah Hadiyatan Wasilah, SPd, MPd, Ustadzah Putri Tsaniyah, Ustadzah Zahra Imamah, dan Ustadzah Alfi Syahro.

Pelaksanaan Tasmi’ Al Quran bil Ghoib diawali oleh Kholidia Aulia Fuada, santriwati kelas XI MIPA 1 degan setoran hafalan juz 28. Sementara para santriwati lainya menyimak dengan seksama muraja’ah yang disampaikan santriwati tersebut. Muraja’ah juz 28 oleh Kholidia selesai pada pukul 20.35 dengan predikat jayyid jiddan (baik sekali).

Acara Tasmi’ Al Quran bil Ghoib dilanjutkan dengan penyampaian setoran hafalan kedua oleh santriwati MBS lain, yang di Smamsatu dikenal dengan julukan “Anak Surga”, yakni wanda Nur Nabila. Wanda sapaan akrabnya, merupakan santriwati yang memiliki keterbatasan fisik, karena penyandang tunanetra.

Meski memiliki keterbatasan penglihatan, Wanda berhasil menghafal Al Quran. Di sesi kedua ini, Wanda menyampaikan setoran hafalan juz 1 dengan disimak oleh para ustadzah dan satriwati lainya. Tepat pukul 21.30 Wanda menyelesaikan bacaannya. Seperti Kholidia, Wanda pun selesai dengan predikat jayyid jiddan (baik sekali).

Ustadzah Hadiyatan Wasilah, salah seorang musrifah MBS Madinatul Ilmi menjelaskan, Tasmi’ Al Quran bil Ghoib digelar dengan beberapa pertimbangan. Di antaranya, mengevaluasi hafalan, karena di masa pandemi Covid-19 para santriwati melakukan hafalan secara online. Dengan demikian, tasmi’ ini bertujuan mengevaluasi apakah hafalan mereka bertambah, terjaga, atau bahkan menurun.

Tasmi’ Al Quran bil Ghoib juga dimaksudkan memotivasi santriwati lainya untuk terus melakukan muraja’ah tahfidz. Harapannya, capaian hafalan tetap terjaga dan bertambah, sehingga pada akhirnya mereka akan menjadi hafidzah yang hebat.

Selain itu, Tasmi’ Al Quran bil Ghoib dilakukan untuk melatih keberanian santriwati dalam muraja’ah di depan umum. Diharapkan, mereka mampu tampil sebagai figur dakwah yang berakhlak mulia berlandaskan Al Quran dan As Sunah.

Dihubungi lewat sambungan WhatshApp, Ustadzah Hadiyatan mengatakan, Tasmi’ Al Quran bil Ghoib ini merupakan kegiatan perdana selama masa pandemi Covid-19 varian Omicron. Ia mengaku bangga dengan anak asuhnya yang berani tampil melantunkan Al Quran juz 28 dan juz 1. Meskipun ada beberapa pembenahan, secara keseluruhan capaian santriwati sudah sangat baik.

“Semoga dari MBS Madinatul Ilmi Smamsatu ini, kelak muncul sosok kader dakwah yang berintegritas dan Qurani,” katanya berharap.

Di akhir sesi Tasmi’ Al Quran bil Ghoib,  Ustadzah Hadiyatan memberikan hadiah berupa Al Quran kepada kedua santri yang sudah maju untuk menyampaikan muraja’ah, masing-masing 1 juz itu. Hadiah Al Quran itu diharapkan sebagai simbol agar para santriwati senantiasa menjalani kehidupan dengan menjadikan Al Quran sebagai landasan yang kuat dalam bermasyrakat, berbangsa, dan bernegara. (wyu)

Kontributor: Wiwit Dwi Wahyu

Author

Vinkmag ad

Read Previous

Produksi Batako, Tawaran Muhammadiyah Bagi Penyintas Semeru

Read Next

Warga Muhammadiyah Kampar Tuntut Kapolres Dicopot Karena Lakukan Persekusi Kepsek

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular