Jumlah Qurban Warga Muhammadiyah Gresik Meningkat

Kabar3 Dilihat
banner 468x60

Adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi dan kambing, tidak menyurutkan semangat umat muslim dalam berkurban. Di Kabupaten Gresik yang menjadi daerah temuan pertama PMK, di sebagian besar lokasi yang diadakan penyembelihan hari ini, Sabtu (9/7) bahkan tercatat adanya peningkatan jumlah hewan kurban.

Jumlah Kurban Cenderung Meningkat
Sampel pantauan di beberapa lokasi seperti di Ranting Suci Manyar, tahun ini sebanyak 15 ekor sapi bertambah dari tahun kemarin 13 ekor. Begitu pula di perguruan Muhammadiyah Giri Kebomas, Masjid Ahmad Dahlan, dan Ranting Muhammadiyah Graha Bunder Asri.

Penurunan jumlah hewan kurban terjadi di Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB, namun bukan karena wabah PMK. “Lebih karena waktu kurban tahun ini berdekatan dengan awal masuk sekolah sehingga sebagian jamaah mengalokasikan dananya untuk pembiayaan pendidikan. Sebagian lagi membawa kurban ke desanya,” terang Slamet Hariyadi, panitia kurban PCM GKB. Meskipun demikian, jumlah hewan kurban yang disembelih tahun ini masih banyak. “Ada 40 ekor sapi, kalau tahun kemarin 45 ekor,” lanjut Slamet. Dari 40 ekor sapi itu, Pimpinan Cabang GKB mengalokasikan 19 ekor sapi untuk kurban kemasan melalui LAZISMU Jawa Timur.

Peningkatan juga terjadi tidak hanya pada kurban konvensional. Program kurban kemasan yang digawangi LAZISMU juga mengalami kenaikan. “Tahun ini sebanyak 74 Shohibul qurban atau setara 264 juta rupiah diamanahkan dalam program kurban kemasan,” terang Minal Abidin, direktur LAZISMU Gresik. Jumlah itu meningkat hampir separuh dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 46 Shohibul qurban atau setara 158 juta rupiah.

Hewan Kurban Dipastikan Sehat
Di Ranting Muhammadiyah Graha Bunder Asri, jumlah kurban tahun ini 7 ekor sapi, meningkat dibandingkan tahun kemarin 5 ekor. “Alhamdulillah wabah PMK tidak mengurangi semangat jamaah, bahkan tahun ini bertambah,” kata Budi Masruri, panitia kurban Ranting Muhammadiyah Graha Bunder Asri Gresik.
Pihaknya memastikan semua hewan kurban bebas dari PMK. “Kami periksakan hewan kurban ke dokter hewan. Jadi sapi-sapi di sini dijamin sehat,” terangnya sambil menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter hewan.
Hampir di semua lokasi penyembelihan yang dikelola Muhammadiyah, dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan. Pemeriksaan ini sesuai dengan arahan dari pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia agar daging yang didistribusikan memiliki keamanan dari sisi kesehatan.[]

Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *