Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) sebagai lembaga respon bencana sekarang dipersiapkan mampu bergerak dikancah internasional.
Bekerja sama dengan International Committee of Red Cross (ICRC), MDMC menyelenggarakan pelatihan Safer Acces Framework (SAF) bagi para anggota PP MDMC, Emergency Medical Team (EMT) MDMC, Lazismu, Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) serta Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah.
Kegiatan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dari tanggal 23-24 Oktober 2021 diikuti oleh 20 orang peserta.
Koordinator Operasional EMT MDMC, Corona Rintawan dalam keterangannya mengungkapkan tentang pelatihan ini.
“Jadi pelatihan SAF itu adalah pelatihan yang bertujuan mempersiapkan para koordinator tim atau pimpinan dalam suatu lembaga, dalam hal ini MDMC terkait dengan bagaimana kita bisa membuat kerangka pola berpikir, prosedur dan kebijakan yang mengarah kepada akses pelaksanaan misi-misi kemanusiaan dimana kondisinya bisa dipastikan aman untuk tim yang ada di lokasi,” kata Corona.
ICRC, menurut Corona Rintawan dipilih sebagai patner pelatihan ini karena pengalaman mereka. “Safer Acces Framework ini dibuat oleh ICRC sesuai dengan pengalaman mereka yang sering bekerja dalam situasi di daerah konflik dan dalam situasi perang sehingga mereka membuat suatu alur, bagan, pola kerangka kerja berpikir yang dituangkan dalam kebijakan sehingga bisa bekerja dalam situasi konflik dan meminimalkan resiko yang terjadi terhadap tim-tim medis,” ungkapnya.
Ditanya tentang tujuan dan target dari pelatihan ini, Corona menyampaikan pasca pelatihan MDMC bisa membuat prosedur dan kebijakan terkait kerangka akses keamanan. “Bagaimana nantinya prinsip-prinsip kemanusiaan yang akan disepakati oleh Muhammadiyah atau MDMC secara khusus terkait dengan kerangka kerja Emergency Medical Team,” jelasnya.
Sementara itu Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan mengungkapkan kegembiraannya dengan pelaksanaan pelatihan tersebut. “Kita ketahui bersama sejak tahun lalu kita terpaksa melaksanakan kegiatan yang terkait dengan pandemi Covid-19. Menurut saya, itu adalah praktek awal dalam kegiatan di tanah air bagi EMT MDMC, menghadapi suatu kondisi yang berbeda dibandingkan bencana biasa,” katanya.
Muhammadiyah saat ini sudah mempunyai EMT MDMC yang dipersiapkan untuk melaksanakan respon-respon kemanusiaan internasional. Saat ini EMT MDMC terus dipersiapkan untuk melaksanakan verifikasi oleh WHO sebagai lembaga yang menaungi EMT di berbagai belahan dunia.
Tim tersebut terdiri dari dokter, perawat, psikolog dan tenaga medis pendukung lain dari berbagai rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah di Indonesia. Ada juga personil non medis yang terdiri dari para relawan MDMC berbagai daerah di Indonesia.
Dalam respon kemanusiaan internasional, EMT MDMC diproyeksikan melaksanakan layanan medis tingkat pertama bagi para penyintas bencana maupun konflik. (Tim)