Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Mengapa Muhammadiyah Tidak Berhenti Membangun Amal Usaha? Ini Jawabannya

    Dec 05 202228 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KALSEL – Ciri mencolok dari gerakan Muhammadiyah adalah faham keagamaan yang memadukan antara amal agama dan amal sosial. Dari faham ini, lahirlah berbagai aset ‘bisnis’ berdimensi akhirat yang dinamakan sebagai ‘amal usaha’.

    Dalam Tablig Akbar di Masjid At-Taqwa BIIH Banjar, Ahad (4/12), anggota formatur 13 PP Muhammadiyah, Agung Danarto menyebut karena faham inilah, peneliti asal Universitas Boston, Robert W Hefner menyimpulkan bahwa organisasi Muhammadiyah tidak ada tandingannya.

    “Kesimpulannya, Muhammadiyah tidak ada tandingannya di muka bumi karena bia memadukan amal agama dan amal sosial. Jadi bagaimana suatu paham keagamaan bisa memunculkan gerak yang memberi efek pada amal sosial,” kata Agung.

    Jumlah melimpah amal usaha yang merentang di berbagai bidang dari Sabang sampai Merauke, menurut Agung adalah bukti dari faham keagamaan itu sendiri.

    Muhammadiyah meyakini bahwa tugas manusia di dunia hanya ada dua, yakni sebagai hamba Allah yang beribadah kepada-Nya (Surat Adz-Dzariyat:56) dan sebagai khalifah yang memakmurkan bumi (Al-Baqarah:30).

    Dari pemahaman ini, Muhammadiyah berupaya untuk menghadirkan Islam yang memberi rahmat bagi seluruh alam sehingga cara terbaik yang bisa ditempuh adalah dengan membangun berbagai pusat keunggulan yang bersifat ‘jariyah’ seperti sekolah, rumah sakit, panti asuhan, dan lain-lain.

    “Orang Muhammadiyah itu semuanya meyakini kehidupan dunia ini hanya pendek, sementara, kehidupan yang abadi ada di akhirat, kehidupan dunia ini sementara tapi menentukan apa yang ada di akhirat, sukses atau gagal,” ujarnya.

    Orang Muhammadiyah kata Agung juga memahami bahwa dunia bersifat fana, lahwun wa la’ibun (permainan yang melalaikan), dan mata’ul ghuruur (keindahan yang menipu). Karena itu, prioritas membangun dunia, harus tetap berdimensikan akhirat.

    “Karena tugasnya rahmatan lil alamin maka bagi orang Muhammadiyah mempunyai tugas untuk menguasai dunia tapi tidak boleh terbujuk rayu oleh kenikmatan duniawi,” ucapnya.

    “Maka sedekah yang mengalir adalah mendirikan sekolah, madrasah, masjid, rumah sakit, klinik, panti asuhan, mengeluarkannya sekali tapi dimanfaatkan terus menerus sehingga pahalanya akan terus mengalir,” imbuhnya. (afn)

    Hits: 0

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Muhammadiyah Maksimalkan Wakaf dalam Sek...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...

    Muhammadiyah Proyeksikan Kemandirian Eko...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...

    ‘Aisyiyah Dorong Pengarusutamaan E...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...

    Pendidikan Inklusif Muhammadiyah Diapres...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...

    Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum ...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...

    Bukan Gedungnya, Tapi Mentalitas Kolonia...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top