MUHAMMADIYAH.OR.ID, GRESIK—Di era disrupsi di mana pekerjaan dialihkan ke otomatisasi, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy sebut wisuda bagi mahasiswa Muhammadiyah bukanlah akhir dari proses pembelajaran.
Semangat belajar sepanjang hayat, juga bagian dari semangat yang ditanamkan oleh Agama Islam. Menurutnya, manusia adalah makhluk belajar yang tidak pernah mengenal kata berhenti. Hal ini harus ditekankan kepada mahasiswa dalam menghadapi kehidupan yang berkembang.
“Wisuda bukanlah segala-galanya dalam konteks belajar sepanjang hayat (long-life education),” katanya dalam Pidato di Wisuda Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), yang dilaksanakan di Graha Kartini Ballroom, Ahad (25/9) secara blended.
Tantangan di era kekinian, kata Muhadjir, harus disikapi secara positif, optimis dan menghindari sikap negatif. Karena, selain menggeser atau menghilangkan pekerjaan lama, sekaligus membuka peluang bagi pekerjaan baru yang membutuhkan keahlian yang baru juga.
“Bahkan banyak juga pekerjaan-pekerjaan baru yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dan saat ini tumbuh menjadi pekerjaan yang sangat menantang, sangat menjanjikan,” ucapnya.
Oleh karena itu, dirinya mendukung universitas-universitas Muhammadiyah, khususnya UMG yang melahirkan lulusan berwawasan luas dan kompatibel dengan zaman, sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan orang lain.
“Kita optimis saja di era disrupsi hilangnya berbagai macam pekerjaan ini sebetulnya juga melahirkan pekerjaan-pekerjaan baru,” imbuhnya.
Ketua PP Muhammadiyah ini juga berpesan kepada lulusan universitas Muhammadiyah untuk menanamkan nilai integritas, kerja keras, dan gotong royong. Nilai Integritas berkaitan dengan kejujuran dan amanah, menurutnya nilai ini penting agar bisa dipercayai oleh semua orang. Kemudian, nilai kerja keras juga penting dalam menciptakan peluang pekerjaan. Tanpa kerja keras maka peluang pekerjaan tidak bisa didapat. Kemudian, nilai gotong royong, yang sangat penting dalam urusan bekerja sama dan kooperasi dengan berbagai pihak.
“Tiga nilai ini saya harap kalian pegang betul untuk menjadi Sumber Daya Manusia yang unggul dan produktif di tahun 2045”. Tuturnya.
Pada kesempatan ini dirinya turut menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Rektor UMG, Eko Budi Leksono pada (19/9). Eko digantikan oleh Nadhirotul Laily yang dilantik pada Sabtu 24 September, sehari sebelum wisuda ini.
No comments yet.