GIRImu.com – Meski secara bertahap dan terbatas, pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah di Gresik akhirnya diuji coba juga, mulai Senin (26/4/2021) lalu. Selain untuk mengobati kerinduan kepada teman, guru dan sekolah, PTM diharapkan bisa berjalan normal untuk memaksimalkan proses pembelajaran.
Dalam masa transisi ini, pegelola sekolah, sebagaimana arahan Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, melakukan PTM dengan pola bergilir di antara kelas atau siswa yang ada. Protokol keseharan secara ketat juga diberlakukan. Meski berjalan dalam kondisi terbatas, para siswa nampak menikmati setelah setahun lebih hanya bisa melakukan pembelajaran secara daring (dalam jaringan/online).
Ini pula yang nampak pada hari pertama masuk sekolah dengan pola PTM, Senin (26/4/2021)lalu. Sekolah yng biasanya sunyi, kelihatan lebih ramai dan ada tanda-tanda kehidupan. SD Mugres, sebelum memasuki hari pertama PTM, telah melakukan bebagai persiapan, terutama terkait penerapan protokol kesehatan. Harapannya, penyambutan perdana para siswa bisa dilaksanakan secara optimal.
“Berdasar kuesioner online yang kami sebarkan ke wali siswa, sebanyak 90 persen menyatakan bersedia mengikuti PTM. Ini menandakan antusias siswa dan wali siswa sangat tinggi,” ujar Eka Meitasari, Kepala Urusan Kurikulum SD Mugres.
Dikatakab, teknis pembelajaran dalam masa transisi PTM ini dilakukan secara terbatas dan bergilir. Tidak semua siswa diperkenankan hadir, tapi dijadwal dengan kapasitas maksimum 50% dari jumlah siswa yang ada. Sementara separo siswa yang belum dijadwalkan masuk pada sesi pertama, akan masuk pada sesi berikutnya. Demikian seterusnya, mereka dijadwalkan masuk secara PTM secara bergiliran.
Nanik, salah seorang wali siswa yang mengantarkan anaknya ke sekolah, mengaku senang anaknya bisa bertemu dengan teman-temannya di sekolah. Meski belum bisa maksimal, karena masih ada pembatasan sesuai protokol kesehatan, paling tidak, anak-anak bisa mengobati kerinduan mereka untuk bisa bertemu dengan sebagian temannya.
Ia berharap, kondisi pandemi secepatnya berakhir secara permanen, sehingga pembelajaran bisa dilaksanakan secara normal, seperti sebelum masa pandemi Covid-19. Baginya, yang juga dikuatkan oleh sejumlah wali siswa, tidak ada yang menggantikan keunggulan pembelajaran secara langsung.
Eka Meitasari menambahkan, PTM berlangsung mulai pukul 08.00 hingg 10.00. Selama PTM berlangsung, pihak sekolah sudah menyiapkan penerapan protokol kesehatan. Prosedur ini benar-benar dilaksanakan oleh SD Mugres dengan disiplin sesuai ketentuan yang berlaku. Dari sejak kedatangan, siswa diminta cek suhu dan mengolesi tangan dengan cairan antiseptik. Kursi di kelas juga diatur berbeda dari biasanya. Jarak tempat duduk siswa diperlebar. Saat kepulangan siswa, juga diatur agar tidak terjadi kerumunan. (nur)
Kontributor: Nurindah Zamania