GIRImu.com – Peneguhan ideologi bagi para guru dan karyawan di amal usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan merupakan keniscayaan yang terus dilakukan secara terprogram dan masif. Ini pula yang menginspirasi Majelis Dikdasmen PCM Gresik yang dalam bulan Ramadan diwujudkan dalam kegiatan Pesantren Kilat Baitul Arqom (PKBA).
Dan, bulan Ramadan tahun ini, PKBA digelar selama dua hari, Selasa-Rabu (27-28/4/2021) di aula SMA Muhammadiyah (SMAM) 1 Gresik. Pesertanya, para guru dan karyawan di jajaran Perguruan Muhammadiyah Kompleks Gresik. Ketua Majelis Dikdasmen PCM Gresik, Subagiono, menyampaikan terima kasih atas atensi peserta dan berharap agar keikutsertaan mereka tidak karena terpaksa. Sebaliknya, karena keinginan yang kuat untuk menambah wawasan dan memantabkan diri dalam ber-Muhammadiyah.
“Apalagi ini di bulan puasa, jam-jam segini ini enak-enake wong turu (enak-enaknya orang tidur). Tolong niatkan mencari lillah (ridlo Allah) dan untuk mencari ilmu, sehingga akan bernilai ibadah bagi Bapak Ibu sekalian,” ujar Subagiono.
Yoyon, sapaan akrab Subagiono, juga mengingatkan, karena saat ini masih dalam pandemi Covid-19, semua peserta untuk tetap mematuhi aturan main dalam protokol kesehatan yang sudah ditentukan, tidak terkecuali bagi mereka yang telah menjalani vaksinasi.
Materi peneguhan ideologi Muhammadiyah disampaikan oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, Muhammad In’am. Pembahasannya fokus pada ibadah mahdho pada bab thaharah dan kaifiyah salat yang mengacu pada putusan Majelis Tarjih.
Dalam materi ini banyak dijelaskan seputar tata cara salat, mulai bagaimana cara bersuci sesuai ajaran Rasulullah berikut dengan hadistnya. Di antaranya tentang mandi besar (junub), tayamum dan berwudhu, juga problematika atau perbedaan-perbedaan yang sering ditemui di masyarakat. Selain itu, juga dipaparkan tata cara salat, bacaan maupun gerakannya, baik gerakan sempurna maupun yang tidak bisa sempurna, karena sakit dan lain sebagainya.
Kegiatan PKBA ke-3 ini diikuti oleh 133 peserta dari 136 total jumlah guru dan pegawai perguruan Muhammadiyah Kompleks Gresik. Adapun tiga guru yang tidak mengikuti izin karena sakit. (lik)
Kontributor: Lilik Isnawati