bandungmu • Dec 30 2022 • 55 Dilihat
Oleh: Usep Supriatna, Wakil Ketua PCM Sukajadi – Kota Bandung
BANDUNGMU.COM, Bandung — Tahun 2022 beberapa saat lagi akan kita tinggalkan. Duka dan derita terasa menyesakkan dada ketika menutup tahun ini dengan peristiwa bencana dan musibah yang menimpa saudara-saudara kita di berbagai tempat.
Gempa dahsyat yang menimpa warga Cianjur pada 21 November yang lalu masih menyisakan derita yang hingga kini belum reda. Sebagian besar para penyintas gempa itu masih harus berjuang untuk bertahan dan melanjutkan hidup di atas puing-puing rumahnya yang luluh lantak digoncang gempa.
Cuaca ekstrem dan ancaman badai dahsyat yang disuarakan oleh BMKG, semakin menambah kengerian. Bukan saja bagi mereka yang saat ini belum usai menyeka air mata duka, tetapi juga bagi warga lainnya yang selama ini selamat dan terhindar dari bencana.
Rentetan peristiwa duka itu sejatinya membangkitkan kesadaran kita tentang hidup di dunia ini. Meski otak manusia semakin canggih sehingga melahirkan peradaban modern, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informatika, ternyata tak berdaya ketika harus berhadapan kekuatan dahsyat alam. Tepatnya menghadapi digdayanya kekuatan dan kekuasaan Sang Pencipta Alam Semesta ini.
Oleh karena itu, malam oesta pergantian tahun nanti yang biasanya dijadikan momentum meluapkan kegembiraan dengan berbagai acara dan hiburan, mestinya tidak lagi diwarnai oleh ingar bingar dan pesta pora yang berlebihan.
Bahkan sejatinya pergantian tahun harus dijadikan momentum bagi setiap insan untuk mengevaluasi atau muhasabah dan menata diri agar selalu membawa perubahan yang lebih baik di masa datang.
Kemeriahan pergantian tahun dengan kegiatan-kegiatan pesta kembang api, konvoi kendaraan yang membuat jalanan macet, dan bunyi-bunyian terompet yang membuat bising adalah laku yang tidak mencerminkan sehatnya jiwa dan kesadaran kita sebagai insan.
Terlebih bila euforia menyambut kedatangan tahun baru berbarengan dengan duka yang menimpa saudara-saudara kita yang ditimpa bencana dan musibah. Pesta pora yang menghambur-hamburkan uang ini hanya akan membutakan mata hati dan nurani kita.
Pemaknaan terhadap pergantian tahun yang paling fundamental adalah ketika kita menyadari bahwa hakikat waktu yang merupakan perjalanan pada lorong waktu di dunia ini bukanlah perjalanan panjang yang tak berujung.
Perjalanan waktu merupakan perjalanan menuju kematian. Setiap insan harus menyadari bahwa hidup bukanlah kemauannya sendiri yang harus dijalankan semau-maunya.
Dia harus menyadari bahwa hidupnya berada dalam posisi dan dimensi ganda. Dia bukan hanya sekedar makhluk yang mengada di dunia, tetapi juga mengada di akhirat.
Hidup adalah amanah suci yang harus dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Ilahi. Oleh karena itu, hidup harus memiliki keberpihakan kepada kebenaran, memiliki tanggung jawab moral yang luhur, dan tak pernah berhenti menyebarkan nilai dan gagasan kebenarannya dengan sikap dan perilaku yang nyata.
Akhirnya, marilah kita sambut datangnya fajar baru di tahun yang baru dengan semangat yang baru pula. Kobarkan semangat untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan prestasi yang telah diukir di tahun yang lalu.
Pada permulaan tahun 2023 nanti menjadi momentum untuk merenungkan semua sepak terjang yang pernah kita lakukan di tahun-tahun sebelumnya. Perenungan itu penting dilakukan agar bisa mengoreksi dan memperbaiki laku kita di masa yang akan datang. Tentu dengan bekal harapan dan keyakinan akan kemurahan dan pertolongan Allah SWT.***
sumber berita ini dari bandungmu.com
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.