Muriamu • Feb 27 2023 • 26 Dilihat
Muriamu.id, Kudus – Pengajian Ahad Pon Majelis Tabligh PDM Muhammadiyah Kudus pada hari Ahad, 26 Februari 2023 menghadirkan Pemateri KH. Wahyudi Sarju Abdurrahim, Lc., M.M , Direktur Ponpes Modern Al Muflihun Temanggung Jawa Tengah.
Walau hujan mengguyur sejak subuh, para jama’ah tetap semangat mengikuti pengajian. Dengan antusias mereka menyimak isi materi dengan seksama. Apa lagi narasumber yang masih muda lulusan mesir menyampaikan materi dengan jelas dan lugas.
Ustadz Wahyudi merupakan pendiri Pondok Pesantren Al Muflihun Temanggung Jawa Tengah. Wahyudi dulunya merupakan siswa Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, lulus Universitas Al Azhar dan kini sedang menempuh pendidikan S3 di Mesir.
Di hadapan ratusan jamaah yang memadati Aula Muhammadiyah Kudus, ustaz Wahyudi menyampaikan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan para pemikir Islam masa awal hingga sejarah pendirian Muhammadiyah oleh K.H Ahmad Dahlan.
“Ilmu pengetahuan merupakan poin terpenting dalam kehidupan umat manusia. Dengan ilmu, manusia dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Dengan ilmu pula, sebuah bangsa mampu bangkit dari keterpurukan peradaban.” jelasnya.
Beliau juga menambahkan bahwa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, umat Islam sangat terbuka. Berbagai macam cabang ilmu pengetahuan dari luar diserap dan dijadikan sebagai kekayaan khazanah keilmuan Islam.
Setelah menyampaikan materi tersebut, ustaz yang aktif di media sosial ini juga menyampaikan materi Aqidah, Fiqih, Tarjih sesuai HPT di Muhammdiyah.
Beliau menyampaikan Syarah HPT ini sebagai upaya menyambung sanad keilmuan Muhammadiyah dengan kitab kitab turats dan pemahaman ulama salaf.
“Motif menuliskan syarah semata-mata HPT salah satunya ialah dorongan dari alm. Buya Yunahar Ilyas kepada saya untuk menuliskan syarah HPT yang dianggap terlalu ringkas dan luas untuk dijadikan rujukan pemahaman warga Muhammadiyah.” Ucapnya.
“Saya selama ini meneliti bahwa saat ini kebanyakan warga Muhammadiyah cenderung melihat HPT mengikuti pemahaman Ibnu Taimiyah atau Muhammad bin Abdul Wahab tetapi setelah merujuk langsung kepada kitab kedua tokoh tersebut ternyata dari sisi penulisan dan istilah-istilah yang dipakai tidak sama. Istilah Ahlul Haq Wassunnah tidak terdapat pada karangan kedua tokoh tersebut, walaupun Ibnu Taimiyah masih menggunakan istilah Ahlussunnah Wal jamaah yg juga digunakan Imam Asyari tapi konsep dan pemahaman antara keduanya berbeda.” Tutupnya.
Ikuti terus berita terupdate dari muriamu.id dan jangan lupa follow sosmed kami
ig : instagram.com/muriamuid
twitter: Twitter.com/muriamuid
tiktok : tiktok.com/@muriamu.id
Kontributor : Dyah
Redaktur : Sam
sumber berita ini dari muriamu.id
Portal berita berkemajuan dari Kudus
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.