bandungmu • May 11 2023 • 30 Dilihat
BANDUNGMU.COM, Yogyakarta — Kondisi el-nino pada umumnya memberikan dampak berkurangnya curah hujan yang akan turun di sebagian besar wilayah Indonesia dan berpotensi menimbulkan kekeringan meteorologis.
Ancaman el-nino berpotensi itu nantinya akan berdampak serius pada pangan di Indonesia.
Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah memandang perlu adanya pemberian respons, kontribusi, hingga solusi alternatif terhadap permasalahan tersebut.
Oleh karena itu, MPM sebagai majelis yang membidangi pemberdayaan pada sektor pertanian mengajak segenap elemen masyarakat untuk mengantisipasi dampak el-nino dalam program Talk Show Kabar MPM pada Selasa (09/05/2023).
Acara yang mengangkat tema “Strategi Pertanian dalam Menghadapi El-Nino” itu berlangsung secara daring.
Talk show tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat luas secara umum dan khususnya bagi petani akan ancaman el-nino terhadap potensi turunnya produktivitas pertanian.
Tidak hanya itu, MPM ingin memberikan tawaran solusi alternatif yang bisa dilakukan oleh masyarakat khususnya petani dalam menghadapi ancaman kekeringan akibat el-nino.
Program tersebut diawali dengan sambutan Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas dan Ketua MPM PP Muhammadiyah M Nurul Yamien.
Adapun pemaparan materi oleh beberapa narasumber di antaranya:
Dampak kekeringan akibat kemarau panjang di tahun ini akan menjadi salah satu penyebab serius terhadap keberlangsungan pertanian, produktivitas menurun, dan bahkan gagal panen.
Selain memicu kekeringan, minimnya curah hujan juga akan meningkatkan jumlah titik api sehingga rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Salah satu ancaman sektor pertanian adalah kekeringan yang diprediksi bisa melanda 560 hingga 870 ribu hektare lahan.
Dampak el-nino diprediksi akan terjadi di 32 wilayah. Oleh karena itu, perlu ada langkah strategis dan antisipatif dalam menanggapi hal tersebut.
Pada sektor pertanian perlu langkah adaptasi dalam menjaga produktivitas melalui berbagai pendekatan, baik bersifat fasilitas pertanian, sarana dan infrastruktur pendukung pengairan, perbaikan lahan pertanian, serta pemanfaatan teknologi tepat guna untuk meminimalisir dampak kekeringan.
Menteri Pertanian dalam siaran pers pada 29 April 2023 setelah rapat terbatas bersama presiden menjelaskan bahwa kebutuhan Indonesia terhadap pangan yang terjamin dan berkualitas menjadi prioritas dari seluruh aktivitas pembangunan dan ketahanan negara.
Oleh karena itu, masalah pupuk adalah masalah yang sangat substansial untuk ketersediaan pangan. Khususnya pangan-pangan strategis yang ada dalam meningkatkan kesuburan tanah, pengisian dari buah, dan peningkatan produktivitas hasil pertanian.
Presiden menegaskan, pupuk organik harus masuk kembali dan meminta Menteri Pertanian untuk melakukan perubahan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentang “Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian”.
Menanggapi hal itu, Kementerian Pertanian menghimbau kepada semua produsen pupuk yang ada melalui UMKM untuk terus mengembangkan produksi pupuk organik sebagai bentuk keberpihakan pada produsen pupuk organik lokal.***
sumber berita ini dari bandungmu.com
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.