Monday, December 16, 2024
29 C
Gresik

Sejarah Masuknya Islam ke Papua

BANDUNGMU.COM — Sebagian ahli sejarah menyebutkan bahwa Islam adalah agama yang masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 Masehi. Hal yang membuat penasaran banyak orang, seperti apa sejarah masuknya Islam ke tanah Papua?

Mengutip Youtube TvMu Channel, Senin (31/07/2023), ternyata sejarah Islam masuk ke Papua ditemukan jauh sebelum para penjajah datang ke Indonesia.

Dokumentasi TvMu Channel

Bahkan ada suku Papua yang menjadikan Al-Quran sebagai lambang atau pegangan hidup. Selain itu, suku ini juga melarang warganya untuk memakan babi.

Menurut Raja Patipi ke-16, Haji Ahmad Iba, Islam masuk ke tanah Papua sejak 17 Juli 1224 Masehi. Islam di Papua disebarkan oleh Syaikh Iskandar Syah atas mandat Syaikh Abdur Rauf dari Kerajaan Pasai.

Al-Quran merupakan peninggalan Raja Patipi ke-1 yang didakwahi pertama kali oleh Syaikh Iskandar Syah ketika itu.

Mengapa Islam di Papua tidak berkembang? Raja Patipi ke-16 menjelaskan bahwa Raja Patipi ke-1 yang bernama Kris Kris memeluk Islam dan mengangkat Syaikh Iskandar Syah menjadi imam di Kerajaan Messia Papua.

Lalu beberapa tahun kemudian terjadi tsunami di Messia yang melenyapkan masjid dan beberapa warga sekitar.

Dokumentasi TvMu Channel

Buktinya di Fakfak, Kampung Kokas, telah ada sebuah masjid bernama Masjid Patimburak sejak 1870 Masehi. Uniknya, masjid ini dibangun atas kerja sama umat muslim, Kristen, dan kaum adat.

Berdiri Muhammadiyah

Kemunduran Islam di Papua diawali dengan kedatangan penjajah Belanda yang mendirikan benteng pertama yaitu Benteng Fort Du Bus.

Pada 1930 Tengku Bujang, seorang yang statusnya diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda tiba di Merauke dan memulai dakwahnya dengan membangun Masjid Spadin. Ia memulai khutbah Jumat dengan bahasa Indonesia.

Tengku Bujang adalah tokoh yang mendirikan Muhammadiyah pertama kalinya di Papua. Muhammadiyah juga hadir di Fakfak pada 1933. Mereka adalah Raja Rumbati, Haji Ibrahim Bau, dan Daeng Umar.

Dokumentasi TvMu Channel

Namun, sayang hal ini tidak berlangsung lama karena Haji Ibrahim ditangkap dan Daeng Umar diasingkan. Muslim pun tidak diberi ruang berkembang oleh Belanda hingga akhir 1950-an.

Ternyata Islam di Papua sudah ada sejak zaman dahulu. Kita sebagai generasi penerus harus berani membuka sejarah karena Islam telah memberikan damai di Papua.***



sumber berita ini dari bandungmu.com

Author

Hot this week

Sang Aktivis Muda Era Orde Baru

Judul buku/karya  : Laut Bercerita Penulis/Pengarang : Leila S.Chudori Penerbit                  :...

Lazismu – Majelis Dikdasmen & PNF Nobatkan 10 Sekolah Penghimpun Filantropis Cilik Terbaik 2024

Girimu.com -- Lazismu Gresik bersama Majelis Pendidikan Dasar dan...

Apresiasi Sekolah Penyelenggara Program Filantropi Cilik dan Gathering Ortu Asuh

Girimu.com -- Lazismu Gresik bersama Majelis Dikdasmen dan PNF...

Wonderland Spemutu Pukau Gathering Anak Asuh 2024

Gresik, 14 Desember 2024 - Kolaborasi seni tari tradisional...

Topics

Sang Aktivis Muda Era Orde Baru

Judul buku/karya  : Laut Bercerita Penulis/Pengarang : Leila S.Chudori Penerbit                  :...

Apresiasi Sekolah Penyelenggara Program Filantropi Cilik dan Gathering Ortu Asuh

Girimu.com -- Lazismu Gresik bersama Majelis Dikdasmen dan PNF...

Wonderland Spemutu Pukau Gathering Anak Asuh 2024

Gresik, 14 Desember 2024 - Kolaborasi seni tari tradisional...

Aisyiyah Jatim Berdayakan Perempuan Melalui Pelatihan Batik

Pasuruan, Jawa Timur – Aisyiyah Jawa Timur menggelar pelatihan...

SDMM Panen Penghargaan untuk Guru dan Tendik Terdisiplin dan Inovatif 2024

Girimu.com - Majelis Dikdasmen & PNF Pimpinan Ranting Muhammadiyah...

MTs Muhammadiyah 7 Pantenan Gelar Musyran untuk Perbarui Struktur Organisasi IPM 2025-2026

GRESIK (7 Desember 2024) - Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar...
spot_img

Related Articles