bandungmu • Oct 20 2023 • 44 Dilihat
BANDUNGMU.COM, Yogyakarta — Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PWM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meresmikan Gerakan Sedekah Sampah (GSS) berbasis Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di SMP Muhammadiyah 10 (Muhdasa) Kota Yogyakarta pada Kamis (19/10/2023).
Hadir dalam acara tersebut Ketua PWM DIY, Pimpinan LDK PWM DIY, Majelis Dikdasmen PWM DIY, Majelis Lingkungan Hidup PWM DIY, LPCR PM PWM DIY, Lazismu PWM DIY, Dikdasmen PDM Kota, MLH PDM Kota, dan 14 Kepala Sekolah Muhammadiyah se-DIY.
Ketua LDK PWM DIY Ananto Isworo menyampaikan bahwa gerakan sampah ini merupakan gerakan pertama di DIY yang akan diikuti oleh 5 masjid, 4 panti asuhan, dan 19 sekolah.
Program ini memiliki tantangan pada kolaborasi antar lembaga untuk membantu pemerintah dalam penanganan dan pengelolaan sampah.
“Terima kasih kami ucapkan kepada SMP Muhammadiyah 10 telah melakukan inisiatif ini. Setelah ini, SMP Muhdasa harus lebih dua kali lipat punya semangat untuk mengelola sampah,” tuturnya.
GSS merupakan gerakan dakwah berbasis lingkungan untuk mengajak masyarakat mengelola sampah dengan baik.
Perekonomian yang melemah akibat pandemi yang melanda seluruh dunia dan darurat sampah di DIY menjadi latar belakang gerakan ini.
Secara khusus Seluruh tenaga pendidik, guru, dan Kepala SMP Muhdasa menginisiasi GSS untuk membantu siswa yang tidak mampu membayar biaya sekolah.
Kepala SMP Muhammadiyah 10 Esti Priyantini bercerita tentang perjuangan awal pendirian gerakan ini.
“Dirintis sejak Agustus 2021, GSS masih belum sempurna dan ada banyak hal yang harus diperbaiki. Sebuah kebanggaan bagi kami menjadi tempat berdirinya GSS,” tutur Esti.
“Dalam kondisi sulit dan terhimpit akibat covid-18, kami mencoba menggerakkan tenaga kependidikan untuk membantu siswa yang kesulitan membayar biaya,” lanjut Esti.
“Saat itu, kami mengumpulkan dan memilah sampah untuk intimasi penjualan sampah yang dijadikan biaya sekolah bagi siswa tidak mampu” jelasnya.
Waktu berlalu, saat ini program GSS sudah berjalan dengan sistem yang tertata dan terorganisasi dengan prinsip filantropi lingkungan. Anak-anak terlibat dan antusias berkontribusi dalam kegiatan ini.
SMP Muhdasa telah memilih 24 anak satgas sampah menjaga koordinasi pengelolaan sampah berjalan lancar dan meraih tujuan zero waste, charity waste.
Terhitung hingga saat ini, ada 30 anak yatim, piatu, dan duafa yang telah dibantu GSS. Esti juga memohon dukungan dari seluruh pihak untuk mengembangkan program ini.
Mendukung GSS, LAZISMU telah membantu memberikan mobil untuk mendukung akomodasi pengelolaan sampah.
Pada akhir acara, Wakil Ketua PWM DIY Iwan Setiawan menyampaikan pesan untuk tidak hanya berbicara, tetapi beraksi melakukan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi masalah sampah.
“Gunakan sistem ATM, amati tiru modifikasi yang menginspirasi memulai untuk mengelola sampah,” paparnya
Ia juga berharap bahwa program seperti ini dapat diaplikasikan oleh sekolah-sekolah lain dan berkolaborasi antara lembaga AUM Muhammadiyah untuk mengurangi sampah dengan SMP Muhammadiyah 10 sebagai pilot project.
“Saya rasa ini bisa menjadi contoh pembelajaran bagi yang lain. Sekolah Muhammadiyah harus bisa menjadi solusi terkait masalah sampah” tutupnya.***
sumber berita ini dari bandungmu.com
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.