BANDUNGMU.COM — Sebagian masyarakat mungkin hanya mengetahui seputar kesehatan jasmani dan rohani.
Padahal, menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Salmah Orbayinah, juga ada kesehatan spiritual dan sosial.
Dosen Fakultas Kesehatan UMY ini menekankan bahwa kesehatan manusia tidak bisa dilihat dari dua unsur saja yaitu jasmani dan rohani.
Namun, kesehatan juga dapat diukur dari unsur lain yaitu spiritual dan sosial.
Demikian disampaikan oleh Salmah Orbayinah dalam Forum Inklusi Sosial yang diselenggarakan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah yang diikuti kelompok dampingan pada Minggu (22/10/2023).
Pengajian inspirasi yang dikemas dalam forum inklusi ini mengangkat tema “Gerakan Mewujudkan Masyarakat Sehat Berkemajuan” menjadi pedoman dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Salmah menyampaikan bahwa kesehatan sosial dan spiritual merupakan ukuran kesehatan yang tidak dapat disepelekan.
Pasalnya, unsur tersebut memberikan dampak berarti bagi manusia untuk produktif dalam kehidupan.
“Fisik yang bugar, jasmani yang sehat, spiritual yang stabil serta sosial yang tinggi merupakan kesehatan yang sempurna dalam menjalani kehidupan secara produktif dan beribadah kepada Allah SWT menjadi lebih khusyuk, nyaman, serta sempurna,” ujarnya.
Mengutip data dari riset kesehatan dasar 2023, Salmah menyebut bahwa angka penerapan PHBS di Indonesia masih terbilang rendah yakni 39,1 persen dan merupakan angka yang masih jauh dalam target 50 persen yang diharapkan.
Masalah kesehatan dan lingkungan menjadi salah satu fokus Muhammadiyah. Masalah kesehatan ini juga diatur dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM).
Pedoman ini sebagai landasan warga Muhammadiyah dan juga manusia secara umum dalam beribadah dan bermuamalah, baik secara individu, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, berorganisasi sampai dengan amal usaha.***