bandungmu • Nov 25 2023 • 27 Dilihat
BANDUNGMU.COM, Kulonprogo — Forum Guru Muhammadiyah (FGM) dan Angkatan Muda Muhammadiyah Kulonprogo menyelenggarakan peringatan Hari Guru Nasional 2023 dengan menghadirkan 2.000 lebih guru Muhammadiyah di Lapangan Pengasih, Kulonprogo, Yogyakarta, pada Sabtu (25/11/2023).
Guru Muhammadiyah yang hadir dari PAUD, TK, SD, SMP , SMA, dan SMK Muhammadiyah. Selain itu, hadir pula Dikmen Kulonprogo, Forkompinda, Panewu Pengasih, Polsek Pengasih, Danramil Pengasih, lurah setempat, PW FGM DIY, PDM KP, PCM/PCA Pengasih, ketua ortom dan Wakil Ketua PWM DIY.
Nanang Wahyudi selaku ketua panitia sekaligus Ketua Forum Guru Muhammaddiyah berharap bahwa acara ini semakin menaikkan eksistensi FGM di Kulonprogo.
“FGM itu ada dan merupakan organisasi profesi yang menaungi guru-guru Amal Usaha Muhammadiyah. Perayaan kegiatan ini diharapkan juga menjadi pendorong semangat bermuhammadiyah yang berkemajuan,” ujar Wahyudi.
Sementara itu, Wakil Ketua PWM DIY Gita Danupranata dalam sambutannya mengucapkan tahniah, selamat Hari Guru Nasional 2023 yang mengangkat tema “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar”.
“Bagi Muhammadiyah, guru merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan gerak dakwah Persyarikatan karena pilar pertama dakwah Muhammadiyah adalah pendidikan,” kata Gita.
Persyarikatan mengucapkan banyak terima kasih kepada guru Muhammadiyah atas dedikasi dan perjuangan tidak mengenal lelah melayani peserta didik dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.
Mereka, kata Gita, tidak lagi semata mempertimbangkan apa yang diberikan Muhammadiyah kepada guru. Keikkhasan dan kesungguhan guru Muhammadiyah menjadi amal saleh sebagaimana sabda Nabi SAW:
“Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim).
Guru Muhammadiyah sudah tidak diragukan lagi tentang keikhlasan dan kesungguhannya dalam mendedikasikan diri pada Muhammadiyah untuk peserta didik.
Namun, Muhammadiyah, ujar Gita, masih berharap agar guru Muhammadiyah dapat terus belajar untuk menyesuaikan tuntutan perubahan lingkungan yang sangat dinamis.
VUCA sebuah akronim volatility, uncertainty, coplexity, dan ambiguity adalah keniscayaan perubahan lingkungan yang harus dihadapi.
Kini bermunculan sekolah-sekolah swasta yang menjadi pilihan masyarakat. Oleh karena itu, Gita mendorong sekolah Muhammadiyah harus mampu bersaing dan dapat memberikan layanan yang lebih dari harapan masyarakat.
“Prioritas program bagi Muhammadiyah untuk mewujudkan sekolah unggul sangat bergantung pada kualitas guru dalam mengantarkan peserta didik meraih masa depan yang dicita-citakan,” pungkas Gita.***
sumber berita ini dari bandungmu.com
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.