Parenting Class MI Mulia Cangaan Beber karakteristik Generasi Pre Boomers hingga Gen Alpha

Kabar0 Dilihat
banner 468x60

GIRImu.comParenting Class dengan tema “Kiat Sukses Mendidik Generasi Z yang Berakhlak dan Berprestasi” diselenggarakan oleh MI Muhammadiyah 5 (MI Mulia) Cangaan, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur, Selasa (19/12/2023).

Dalam sambutannya, Kepala MI Mulia, Ummu Salamah, SAg, menyampaikan, agar cita-cita ingin memiliki anak yang salih, sukses dunia akhirat dan menggembirakan orang tua, dapat terwujud, harus ada sinergi antara sekolah dan orang tua. Orang tua tidak boleh pasrah secara total atau pasrah bongko’an kepada pihak sekolah dalam mendidik dan mengembangkan potensi anak.

Selama liburan, lanjut Salamah, orang tua hendaknya menjadi guru bagi anaknya di rumah. Orang tua mesti mendampingi pelaksanaan ibadah anak-anak, belajarnya, dan berakhlak yang baik di rumah. Hal itu bisa praktikkan melalui pembiasaan, misalnya berakhlak sebelum tidur sampai menjelang tidur lagi, harus dibiasakan dengan ajaran Islami. Dikatakan, selama di sekolah selalu dibiasakan kedisiplinan, sholat Dhuha, belajar dengan tertib, berjamaah saat sholat Dhuhur, berbicara dan berperilaku sopan.

Pada parenting itu juga digelar hasil kreasi siswa P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dari siswa kelas 1 dan 4 sebagai implementasi dari penerapan Kurikulum Merdeka di ruang kelas 1.

Materi Parenting Class disampaikan Ustadz Miftachul Ma’ayis, SPdI, Kepala Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Nurul Yaqin Cangaan yang juga guru Bahasa Arab di MI Mulia. Ia memaparkan, beda generasi, beda pula cara treatment-nya (terapi). Hal itu untuk menggambarkan seseorang dari generasi tertentu agar tetap klop dan enak dalam berkomunikasi. Perbedaan zaman dan peristiwa yang terjadi di setiap generasi, kata Ma’ayis, memengaruhi seseorang dalam menjalani hidupnya. Adanya pengelompokan generasi terjadi karena perbedaan waktu lahirnya akan memengaruhi perilaku, persepsi, nilai, dan kebiasaan.

“Dengan kata lain, setiap generasi memiliki karakternya masing-masing,” ujarnya.

Dijelaskan, di Indonesia terdapat pengelompokan generasi. Generasi-generasi ini dibagi berdasarkan tahun kelahirannya dalam 6 generasi:

1. Pre boomers. Generasi pre boomers lahir sebelum tahun 1945. Masa perkembangan mereka adalah saat terjadi kriris global karena adanya perang dunia ke-2, sehingga generasi pre boomers ini hidup dalam kekurangan. Tetapi, lanjutnya,  mereka mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi serta bertanggung jawab dan patriotisme, memiliki jiwa kepahlawanan.

2. Baby boomers. Generasi baby boomers lahir pada tahun 1946-1964. Generasi ini lahir dan tumbuh ketika zaman belum modern dan minim lapangan pekerjaan. Mereka mempunyai karakteristik seperti: berkomitmen, mandiri, kompetitif, mempunyai karakter yang matang, setia dan rela bekerja keras untuk anak-anak dan keluarga.

3. Generasi X. Generasi X adalah generasi yang lahir pada tahun 1965-1980. Gen X ini lahir ketika teknologi sedang berkembang pesat, namun belum seperti saat ini, sehingga familiar dengan dunia digital dan non-digital.

4. Generasi Y. Generasi Y merupakan generasi yang lahir pada tahun 1981-1996. Generasi ini termasuk dalam generasi Y atau milenial, tumbuh bersamaan dengan munculnya teknologi informasi dan komunikasi, sehingga membuat Gen Y mengenal gawai, mengakses komputer dan memiliki sosial media.

5. Generasi Z. Setelah generasi Y, muncullah generasi Z yang didominasi oleh kelahiran tahun 1997-2012. Serupa dengan Gen Y, Gen Z juga tumbuh dengan teknologi, internet, dan sosial media, sehingga dikenal sebagai generasi pecandu teknologi dan cenderung antisosial. Akrab dengan teknologi dan internet, membuat Gen Z kaya akan informasi. Namun, ketergantungan terhadap teknologi membentuk karakter yang keras kepala, suka sesuatu yang instan, dan selalu terburu-buru, demokratis dan sangat kreatif.

6. Gen Alpha. Generasi alpha didominasi kelahiran pada tahun 2012 sampai sekarang. Generasi ini cenderung menyediakan “kanvas kosong”, yang dapat membuat identitasnya sendiri relevan dari periode generasi tersebut. Gen Alpha mempunyai karakteristik: adaptif, bermain dengan permainan yang berbasis aplikasi, pembelajaran berfokus pada mempelajari skill, kolaboratif, dan mengutamakan pendidikan.

Maayis menambahkan terdapat 3 kiat sukses dalam mendidik anak agar berakhlak dan berprestasi. Ketiganya adalah:
1. Tauhid yang kuat. Mendidik anak agar mempunyai keyakinan, bahwa menyembah dan beribadah hanya kepada Allah yang Esa saja, tidak boleh menyekutukan dengan lainnya. Anak harus mengenal Tuhannya, semua yang ada di semesta ini adalah ciptaan Allah SWT dan juga yang mengaturnya.
2. Ibadah yang benar. Membiasakan beribadah sesuai dengan tuntutan dari Nabi Muhammad Saw. Contohnya, menyuruh anak mengerjakan sholat 5 waktu sejak berumur 7 tahun dan memberikan hukuman pukulan bila meninggalkan sholat saat sudah berumur 10 tahun.
3. Akhlak karimah. Banyak memberikan cerita tentang perilaku Nabi Muhammad dalam semua aspek kehidupannya, karena Nabi Muhammad SAW adalah uswatun hasanah (teladan yang baik).

Dalam acara parenting itu, juga dibagikan hadiah kepada siswa yang berprestasi di bidang akademik dan non-akademik. Sebanyak 3 siswa yang mendapatkan hadiah baju koko baru dan 1 siswi mendapatkan mukena atas prestasinya yang 90% selalu giat melaksanakan sholat Shubuh berjamaah di masjid At Taqwa Cangaan selama 6 bulan di semeter I. (red)

Kontributor: Muhammad Khoirum.

Author