BANDUNGMU.COM, Bandung — Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menjadi tuan rumah kegiatan “Ekspos Hasil Riset Tahun 2024: Politik Penyiaran di Jawa Barat” yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat.
Acara yang berlangsung khidmat tersebut digelar pada Jumat (15/11/2024) di lantai dua gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, Kota Bandung.
Mengusung tema “Urgensi Konten Lingkungan pada Lembaga Penyiaran di Jawa Barat,” kegiatan ini menjadi ajang penting untuk memaparkan hasil riset KPID Jawa Barat terkait penyiaran, khususnya yang berfokus pada isu lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UM Bandung Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto MSi IPU menyoroti pentingnya kepedulian terhadap isu lingkungan, khususnya dalam dunia penyiaran.
Menurut Rektor, masyarakat akan mendapatkan kesulitan dengan berbagai permasalahan jika tidak peduli terhadap lingkungan. “Konsen mengenai lingkungan sangat penting untuk kita verifikasi agar menjadi obsesi dan kesadaran kita bersama,” ucap Rektor.
Ia juga mengingatkan tentang konsep triple bottom line, yakni tiga aspek penting yang meliputi ekonomi, sosial, dan lingkungan yang harus dijaga dalam keseimbangan.
Maka dari itu, menurutnya perlu adanya kesadaran khususnya pada setiap mahasiswa terhadap lingkungan ini karena merupakan elemen yang sangat penting.
“Para mahasiswa tentunya bisa dengan kreatif dalam menciptakan konten tentang lingkungan agar memberikan manfaat besar bagi generasi mendatang,” tambah Rektor.
Sementara itu, Ketua KPID Jawa Barat Dr Adiyana Slamet SIP MSi menegaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi ajang dalam pemaparan oleh KPID Jawa Barat yang berkolaborasi dengan kampus.
”Tentunya dalam tahun ini kita memilki empat tema utama dalam riset tahun ini yang salah satunya isu lingkungan hidup,” jelas Adiyana.
Pelestarian lingkungan
Adiyana menegaskan bahwa salah satu tugas lembaga penyiaran adalah pemberian informasi kepada khalayak masyarakat seputar pelestarian lingkungan.
”Kami memastikan lembaga penyiaran memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan hidup,” ujar Adiyana.
Ia menjelaskan bahwa isu lingkungan sudah menjadi perhatian masyarakat khususnya tingkat internasional. ”Dalam regulasi sendiri kami sebagai lembaga penyiaran harus menyiarkan konten program lingkungan hidup kepada masyarakat,” terangnya.
Ia berharap agar lembaga penyiaran yang ada dapat menciptakan konten menarik dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. ”Maka dari itu konsen lingkungan hidup menjadi isu yang perlu kita bahas bersama-sama,” tandasnya.***(FK)