MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Selama bulan suci Ramadan, terkadang ada kesibukan lain yang membuat kita terpaksa melewatkan ibadah sunnah yang khas di bulan itu, misalnya salat Tarawih.
Ketidakmampuan memaksimalkan bulan suci Ramadan terkadang membuat penyesalan sehingga muncul pertanyaan apakah ibadah sunnah di bulan Ramadan dapat diganti di bulan yang lain?
Menjawab pertanyaan itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad menjawab tidak bisa. Sebab qadha (penggantian, pelunasan) ibadah hanya berlaku pada ibadah wajib saja.
“Kalau pun kita ketinggalan yang itu ibadah wajib ya kita harus mengqadhanya di hari-hari yang lain, tapi kalau itu amalan sunnah ya tidak usah diganti, ya kita lakukan saja sebagaimana di bulan-bulan lain seperti Ramadan dengan tahajud dan witir,” jelasnya dalam Catatan Akhir Pekan di kanal youtube Tvmu, Sabtu (14/5).
Setelah Ramadan berlalu, umat Islam sebaiknya memprioritaskan untuk terlebih dahulu mengqadha hutang puasa yang disebabkan oleh sakit, safar atau alasan lain. Namun bagi orang berpenyakit kronis, ibu menyusui, dan kaum renta diberikan rukhsah (keringanan) mengganti puasa dengan fidyah.
“Diutamakan membayar dulu hutang yang wajib, setelah itu baru ibadah sunnah. Karena utang itu wajib jangan sampai tidak membayar. Setelah itu baru kita melakukan amalan-amalan yang lain seperti puasa senin-kamis, puasa ayamul bidh dan puasa di hari-hari lain,” terang Dadang.
Setelah semua hal itu dilakukan, Dadang menilai intensitas ibadah yang tinggi selama bulan Ramadan ada baiknya dijadikan amalan sehari-hari. Baik apakah amalan itu berupa puasa sunnah, salat malam, membaca Alquran, beritikaf dan bersedekah.
“Tapi yang paling penting dari Ramadan adalah imsak atau menahan diri. Jadi imsak ini ialah inti dari puasa Ramadan. Oleh karena itu kita pun nanti di bulan-bulan yang akan datang harus mampu mengendalikan diri. Jangan sampai kita terbawa oleh ajakan nafsu, ajakan setan. Karena setan itu ya’murukum bil fakhsya wal munkar, mengajak kepada perbuatan keji dan munkar,” kata Dadang.
“Saya kira kita perlu berhati-hati dan melanjutkan tradisi-tradisi Ramadan ini sehingga kita bisa sampai lagi ke bulan Ramadan yang akan datang,” pungkasnya. (afn)
No comments yet.