Muhammadiyah • May 28 2022 • 25 Dilihat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, CIREBON– Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dadang Kahmad mengingatkan seluruh warga dan simpatisan Muhammadiyah untuk bersungguh-sungguh menjalankan tugas agama Islam dan persyarikatan Muhammadiyah.
Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah (UM Bandung) ini juga berpesan agar warga Muhammadiyah tetap taat aturan dan taat terhadap semua keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Ketika ada warga Muhammadiyah menjadi pemimpin amal usaha, hendaklah meninggalkan semua kepentingan lain yang tidak ada manfaatnya untuk Persyarikatan.
“Teruslah berlomba-lomba dalam kebaikan dimanapun dan kapanpun. Keberkahan hidup akan terus mengalir kalau ikhlas bermuhammadiyah,” tegas Prof Dadang dalam pengajian ba’da Idul Fitri Pimpinan Daerah Muhammadiyah Cirebon, Kamis (26/5).
Prof Dadang mengatakan, bahwa karakteristik Muhammadiyah di samping berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah, juga menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, kenapa Muktamar Muhammadiyah yang sedianya dilaksanakan pada 2020, diundur beberapa kali, hingga ditetapkan pada 18 November 2022.
Perubahan atau pemunduran jadwal awal rencana Muktamar ke-48 Muhammadiyah – ‘Aisyiyah tersebut berdasarkan kajian-kajian ilmiah ilmu pengetahuan. Di mana pada masih terjadi pandemi covid-19 dan membutuhkan kehati-hatian dalam menjaga seluruh jiwa manusia, hal ini juga sejalan dengan perintah agama dalam menjaga jiwa.
“Jadi, Muhammadiyah itu sangat hati-hati, didasarkan kajian komprehensif, dalam memutuskan sesuatu hal, termasuk juga soal Muktamar,” katanya.
Soal berpedoman kepada Al-Quran, Prof Dadang mengungkapkan bahwa Muhammadiyah menafsirkannya dengan kaidah ilmu tafsir yang manhajnya bayani-burhani-irfani. Dalam arti, kata Prof Dadang, Muhammadiyah tidak terikat terhadap mazhab tertentu, seperti kelompok-kelompok Islam yang lain.
Muhammadiyah membaca, mengartikan, dan menafsirkan Al-Quran dengan kemampuan para ahli yang dimiliki oleh Persyarikatan. Tidak hanya melalui satu perspektif ilmu pengetahuan saja, tetapi juga memakai perspektif keilmuan lain yang diintegrasikan untuk memahami sebuah teks.
“Bahkan Muhammadiyah punya kitab tafsir yang bernama At-Tanwir yang disusun Majelis Tarjih PP Muhammadiyah. Kitab tafsir ini menggunakan tiga pendekatan, yaitu bayani, burhani, dan irfani,” katanya.
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all postsmuhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.