Muhammadiyah • Jun 01 2022 • 27 Dilihat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Duta Besar Republik Indonesia untuk Spanyol, Muhammad Najib menilai Persyarikatan Muhammadiyah memiliki banyak modal untuk mengembangkan program internasionalisasi.
Dalam forum Seminar Pra Muktamar di UMS, Selasa (31/5), mantan Ketua Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah tahun 1995-2000 itu juga menyampaikan sekian saran yang kiranya menjadi masukan untuk mempertajam program tersebut.
Dari sisi internal, Muhammadiyah dianggap telah siap secara infrastruktur dan sistem. Hal ini terlihat dari banyaknya amal usaha yang dimiliki di berbagai bidang. Najib bahkan menyebut Muhammadiyah sebagai organisasi Islam dengan aset terbesar di dunia.
Dari sisi sumber daya manusia (SDM), Muhammadiyah juga memiliki hampir semua tenaga ahli dan tenaga profesional di berbagai bidang yang berdaya saing.
“Karena itu menurut hemat saya Muhammadiyah harus memayungi, kemudian mempromosikan dan memediasi sehingga tenaga-tenaga ini memiliki kemudahan untuk mengakses kekuatan di tingkat global,” usulnya.
Lebih jauh, Najib menyarankan agar PP Muhammadiyah aktif membina seluruh PCIM dan mendukung warga asing yang ingin berjuang mengenalkan Muhammadiyah di negerinya masing-masing.
Sebab dari pengalamannya dahulu, Najib menyebut sifat pasif dari Muhammadiyah di Indonesia mengakibatkan gerakan Muhammadiyah yang alamiah dibawa oleh orang asing ke negaranya menjadi mandek. Hal ini kata dia tidak boleh terjadi lagi.
“Walaupun Muhammadiyah ini sudah melanglang buana ke berbagai negara sejak almarhum Lukman Harun, tetapi kegiatannya masih alamiah,” ungkap Najib.
Terakhir, dia juga mendorong dihidupkannya budaya otokritik di kalangan internal Muhammadiyah. Selain itu, amal usaha komunikasi massa seperti TvMu disarankan mulai menggarap citizen journalistic dan membuat berbagai program dalam bahasa Inggris dan Arab untuk warga asing.
Langkah seperti ini menurutnya cukup potensial mengingat Muhammadiyah selain dikenal rahmatan lil ‘alamin, juga tidak menolak sains dan teknologi secara kaku sebagaimana umumnya organisasi muslim lain di dunia.
“Peluang tajdid baru membutuhkan mindset baru,” kata Najib.
“Kalau tidak memaksimalkan alat digital, maka kita termasuk dalam kategori menyia-nyiakan makna ayat wal ashri,” imbuhnya.
“Muhammadiyah go internasional ini sebuah keharusan, bukan sebuah pilihan lagi,” pungkas Najib. (afn)
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all postsmuhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.