Muhammadiyah • Jun 25 2022 • 38 Dilihat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, GARUT—Saat ini, warga Indonesia sedang mengalami transisi dari bangsa agraris menuju masyarakat industri dan informasi. Pondok pesantren dituntut untuk menyiapkan desain pendidikan yang memiliki relevansi dengan tantangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Demikian disampaikan Mudir Pondok Pesantren Al Furqon Muhammadiyah Boarding School (MBS) Cibiuk Garut Yanto Asyatibie dalam acara Kenaikan Kelas 2021-2022 pada Sabtu (25/06).
Menurut Yanto, pondok pesantren bukan sekadar tempat mempelajari Al-Qur’an, Sunnah Rasulullah, kitab-kitab dan bahasa Arab. Tapi juga harus ditunjang dengan ragam pengetahuan umum sehingga santri memiliki wawasan yang seimbang. Diharapkan dengan adanya integrasi antara pengetahuan agama dan umum ini, santri dapat terus memegang teguh agamanya sekaligus bersaing dengan sehat di dunia luar.
“Ini menjadi tanggungjawab sekaligus tantangan sebab di zaman sekarang cukup sukar menyiapkan kader yang memegang teguh agamanya sekaligus dapat bersaing sehat di luar sana. Kita harapkan santri Al Furqon dapat menjadi cendekia-cendekia muslim,” harap Yanto.
Pesantren saat ini sedang menghadapi tantangan zaman. Maka, ujar Yanto, melakukan adaptasi dengan perkembangan zaman merupakan hal yang substansial sekaligus fundamental dalam dunia pesantren. Karenanya, di lingkungan Al Furqon para santri dibimbing sepanjang hari, dari urusan ibadah, akademik hingga akhlak. Bangun tidur pada dini hari, harus beribadah hingga waktu sekolah tiba. Sore hari, mereka disibukkan dengan berbagai kegiatan pondok, lalu mengaji dan belajar di malam hari.
Aktivitas seperti ini tidak lazim dilakukan di lembaga pendidikan formal. Namun dengan pola bimbingan seperti ini, harapannya menelurkan lulusan yang mempunyai pengetahuan luas, cakap dalam istinbat hukum, berakhlak baik dalam pergaulan sosial, bertakwa kepada Allah dan Rasul-Nya, dan memiliki intesitas ibadah yang baik, sehingga kelak menjadi pemimpin dan pembimbing umat.
“Persaingan dunia saat ini semakin ketat. Alhamdulilah banyak santri Al Furqon diterima di kampus-kampus bergengsi dengan jurusan eksak. Santri tidak hanya diajari ilmu agama tapi juga sains penopang kehidupan. Kolaborasi agama dan ilmu penting bagi mereka. Kita fasilitasi itu,” ujar Yanto.
Pada kesempatan tersebut, Yanto juga turut menyampaikan rasa hormat atas kepercayaan para orang tua wali menitipkan putra-putrinya di Al Furqon. Yanto meyakinkan jajaran wali santri bahwa semua kegiatan di pesantren, yang segalanya dilakukan dengan intensitas dan ritme yang tidak biasa, akan menjadikan santri sebagai insan yang kuat, disiplin, saleh, dan berwawasan cendekia.
“Terimakasih kepada orang tua yang sudah mempercayakan kepada pihak pondok pesantren untuk menggembleng ragam aspek seperti ibadah, moral, pengetahuan, dan kebijaksanaan,” tutur Yanto.
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all postsmuhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.