Infomu • Jul 17 2022 • 36 Dilihat
Yogyakarta, InfoMu.co – – Bidang Tabligh Dan Kajian Keislaman (TKK) DPD IMM DIY menyelenggarakan Sekolah Da’i sebagai program awal dari Pusat Studi Agama yang dilaunching Prof Haedar Nashir pada 14 Maret 2022. Program ini dilaksanakan sejak 15-17 Juli 2022 dengan tema “Sekolah Da’i: Mencetak Ulama Intelektual.” Peserta Sekolah Da’i berjumlah 20 orang kader terbaik dari seluruh cabang yang ada di Indonesia.
Sekolah da’i yang diselenggarakan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada para peserta mengenai pentingnya metode metodologi pengkajian hukum Islam multiperspektif dan memberikan pemahaman kepada para peserta mengenai metode dakwah yang cerah dan mencerahkan. Dalam program ini turut hadir Prof Abdul Mu’ti, Prof Yudian, Prof Wawan Gunawan, Ikhwan Ahada, Saptoni, Dr. Okrisal dan Pradana Boy selaku pemateri.
Dalam Sambutannya pada pembukaan acara, Akmal Ahsan (Ketua Umum DPD) mengatakan hadirnya pusat studi agama, sebagai wadah inkubasi yang akan melahirkan Ulama-intelektual dan Intelektual-Ulama.
“Keberadaan Pusat studi agama, harapannya mampu menjadi wadah inkubasi bagi para intelektual-ulama dan ulama-intelektual pada ranah publik.” Ucapnya
Selanjutnya pada penutup sambutannya Akmal menyoroti persoalan dakwah pada saat ini yang cenderung konservatif dan sering kali menyalahkan salah satu kelompok ketika berbeda pendapat.
“Sekarang ini dinamika dakwah umat Islam cenderung mengarah pada dakwah konservatif dan kadang kala dakwah kita juga menolak dan menyangsikan dakwah kelompok lain.” Tutupnya.
Setelah sambutan Akmal, kemudian dilanjut sambutan Untung Cahyono (Perwakilan PWM DIY) yang sekaligus membuka program sekolah da’i. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa untuk mencetak muballigh tidak cukup hanya dengan tiga hari saja, tapi perlu dengan program yang panjang dan berkelanjutan.
Setelah acar dibuka, Sabtu 16 juli 2022 diadakan kuliah umum dan prof Abdul Mu’ti sebagai pemateri. Beliau menyampaikan da’i pada masa sekarang ini harus memiliki penampilan yang menarik.
“Da’i merupakan seseorang yang berpenampilan menarik dan harus serba bisa dengan konsep kerang keilmuan.” Terangnya
Selanjutnya, melihat realitas dakwah saat ini Prof Abdul Mu’ti mengatakan bahwa sering kali dakwah kita sebatas verbalistik dan menakut-nakuti.
“Sekarang ini, dinamika dakwah umat Islam menawarkan sesuatu dengan sifat verbalistis, tapi harus lebih dari itu, maka dakwah harus membuat umat percaya diri bukan menakut-nakuti dengan nilai agama sehingga membuat umat tidak percaya diri dan sering kali menyalahkan orang lain atas ketidak percayaan kita.” Tutupnya. (***)
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.