MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Konflik di Afghanistan menyebabkan sebagian besar warganya mengungsi ke beberapa negara, salah satunya ke Pakistan. Di Pakistan, mereka ditampung di kamp-kamp pengungsian, di sana mereka mendirikan tenda di musim panas dan melewati musim dingin yang ekstrim tanpa selimut dan minimnya makanan.
Keadaan tersebut menggerakkan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Pakistan untuk membantu atas nama kemanusiaan dan perintah Agama Islam. Sebagaimana yang dituturkan oleh Ketua PCIM Pakistan, Hafidz Adhi Karana saat silaturahmi ke Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Jumat (29/7).
Sebagai negara dengan empat musim, Pakistan tidak jarang mengalami musim dingin yang ekstrim. Bagi mereka yang memiliki kecukupan makanan dan tempat tinggal yang layak, keadaan tersebut tidak begitu berarti. Berbeda halnya musim dingin bagi para penduduk miskin dan pengungsi Afghanistan yang berada di kamp-kamp pengungsian Pakistan.
“Ketiak di awal musim dingin kami (PCIM Pakistan) sering menyalurkan bantuan. Selimut, tepung, dan kacang-kacangan. Baik itu kepada masyarakat atau penduduk lokal yang berkekurangan, dan di kamp-kamp pengungsian Afghanistan di Pakistan”. Ucapnya.
Hafidz menuturkan, meski tidak bisa memberi dalam jumlah yang banyak namun PCIM Pakistan bersyukur dapat menyalurkan bantuan lumayan sering. Meski penduduk asli Pakistan dikenal saleh dan patuh untuk menyalurkan zakat, namun masih belum bisa menjadi jaring pengaman bagi masyarakat miskin.
Di Pakistan dibandingkan dengan yang kaya, penduduk miskin jauh lebih banyak. Bukan suatu yang aneh jika di Pakistan banyak ditemukan anak-anak masih kecil mengemis di jalanan. Dalam penuturan Hafidz, mereka bukan tidak memiliki orang tua, tapi memang situasi ekonomi yang memaksa mereka berada di jalanan.
“Kita di sana sangat mudah menemukan anak-anak kecil mengemis di jalanan. Masa-masa belajar mereka terenggut. Di Pakistan juga tingkat masyarakat buta hurufnya tinggi,” imbuhnya.
Padahal biaya pendidikan di Pakistan terhitung murah dibandingkan dengan pendidikan di Indonesia.
Oleh karena itu, maksud kedatangannya ke Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta bertemu dengan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu) bertujuan untuk meminta restu dan dukungan dalam menjalankan gerakan filantropi di Pakistan. Selain itu kedatangannya juga bertujuan untuk mendirikan LazisMu KL PCIM Pakistan.
No comments yet.