Milad Nasyiatul Aisyiyah, PWNA Jatim Kampanyekan Pencegahan Kekerasan

banner 468x60

Surabaya, InfoMu.co – Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur (PWNA Jatim) menggelar perayaan Milad NA ke-94 di Aula Mas Mansur Gedung PWM Jatim, Sabtu (30/7).

Dengan mengusung tema “Merawat Damai, Menggelorakan Semesta” PWNA Jatim ingin mempertegas langkahnya dalam segala bentuk pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Aini Syukriyah, M.Pd.I Ketua Umum PWA Jatim mengatakan bahwa kasus kekerasan perempuan dan anak bukanlah kasus yang bisa disepelekan. Anak adalah aset bangsa, mereka adalah pemimpin masa depan. Begitu juga dengan perempuan, merekalah yang akan melahirkan generasi penerus bangsa”, Ujarnya.

“Jika anak dan perempuan bebas dari kekerasan, maka negara kita akan bisa lebih maju. Kita harus menekan angka kekerasan di negara ini”, imbuhnya.

Pada gelaran Milad NA ada diskusi progresif dengan topik “Peran perempuan dalam Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan” dengan narasumber yang berasal dari MKS PW Aisyiyah Jatim, Budiyati, M.Pd., Kepala UPT PPA Dinas P3AK Jawa Timur, dr. Moh Yusuf, S.KM., Majelis Pelayanan Sosial PWM Jatim, Zaenal Abidin, M.Si., dan Departemen Sosial PWNA Jatim, Nur Aini Azizah, A.Md.

Dalam diskusi tersebut diikuti oleh berbagai pimpinan daerah Nasyiatul Aisyiyah di Jawa Timur dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada pimpinan di daerah yang telah aktif pada setiap bidang di nasyiah.

Sebelum itu, rangkaian milad ini juga disemarakan dengan kegiatan departemen sosial PWNA Jatim yang mengajak untuk bisa gerak serentak oleh seluruh Nasyiatul Aisyiyah di Jawa Timur agar bisa mengedukasi masyarakat tentang pencegahan kekerasan perempuan dan anak baik dengan diskusi ataupun turun ke jalan pada tanggal 23 & 24 Juli 2022 yang juga bertepatan dengan peringatan hari anak nasional.

Pimpinan Daerah (PD) NA di Jatim bisa melalukan aksi agar bisa dilihat oleh masyarakat secara luas,  tentang keseriusan Nasyiah dalam melawan kekerasan ini. Ria Eka Lestari, S.Si. yang merupakan ketua departemen sosial PWNA Jatim mengungkapkan bahwa ini penting dilakukan karena dapat memutus mata rantai kekerasan terhadap perempuan dan anak demi menjaga harkat dan martabat perempuan dan anak sebagai warga negara sesuai dengan hak asasi manusia.

Perempuan asal Gresik ini juga berpesan bahwa ini dapat meyakinkan masyarakat agar tidak takut speak up jika melihat kekerasan perempuan dan anak terjadi di lingkungannya. Karena edukasi masyarakat terhadap jenis kekerasan perempuan dan anak yang kadang masih dianggap hal biasa dan sepele.

Sebagai organisasi perempuan muda yang bergerak di bidang keperempuanan merasa perlu terlibat dalam peran serta mewujudkan zero kekerasan perempuan dan anak,” Ungkapnya.

PWNA melihat, lanjut perempuan yang biasa disapa Tari,  kekerasan perempuan dan anak kerap terjadi sebagai Gangguan ketakutan, tangisan, hingga nyawa melayang menjadi ancaman terhadap perempuan dan anak. Bahkan 1 dari 4 perempuan setiap tahunnya menjadi korban kekerasan di Indonesia. (maharini)

sumber berita dari infomu.co

Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *