Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Muhammadiyah Fashion Week, Antitesis Citayam | PWMU.CO

    Aug 03 202231 Dilihat

    Membentangkan bender Muhammadiyah. Muhammadiyah Fashion Week, Antitesis Citayam

    PWMU.CO – Pakaian akan memuliakanmu sebelum duduk. Perkataan akan memuliakanmu setelah duduk.

    Pepatah di atas relevan untuk kembali kita renungkan sembari memetik hikmah atas viralnya fenomena Citayam Fashion Week (CFW). Berkat nyentriknya outfit para remaja yang menjadi model dadakan pada kegiatan bergenre fashion street yang berlokasi di Jalan Sudirman Jakarta itu, fenomena CFW kian melambung menghiasi media nasional, bahkan sampai internasional.

    Pernak-pernik kejadian unik bahkan nyeleneh pun turut mengikutinya. Mulai dari deretan selebritis dan politisi yang ikutan berlenggak-lenggok di zebracross, perebutan hak intelektual oleh beberapa kubu, hingga remaja berindikasi LGBT yang tampil diwawancara tanpa malu, naudzubillah

    Demikianlah, selalu muncul dampak positif dan negatif dari setiap fenomena yang tengah naik daun. Meski sempat dibubarkan paksa oleh pihak kepolisian pada 28 Juli 2022 karena kerumunan remaja menyebabkan kemacetan panjang, kegiatan tersebut masih saja cukup ramai berjalan pada hari Ahad, 31 Juli 2022.

    Idealnya, suatu kegiatan fashion week memang dilakukan dalam kurun waktu satu pekan. Berbeda dengan CFW ini, yang hampir satu bulan penuh berjalan setiap hari. Tentunya, warga yang berdomisili di sekitar lokasi pun merasakan dampaknya. Lalu lintas yang macet salah satunya. Mengingat, kegiatan ini berlangsung di jalan raya dengan animo pengunjung yang luar biasa.

    Seiras dengan apa yang disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti, kebebasan berekspresi yang ingin disalurkan sudah semestinya juga menghormati nilai-nilai budaya bangsa. Maka, sudah seyogyanya jika hal-hal yang melenceng dan bersifat negatif harus mendapat pembinaan langsung dari pemerintah. 

    Dampak negatif dari fenomena ini harus segera diminimalkan penyebarannya, mengingat jika masyarakat di wilayah lain ingin mengadaptasi kegiatan serupa, maka hal yang tidak diinginkan tidak akan muncul kedua kalinya.

    Baca sambungan di halaman 2: Antitesis Citayam

    sumber berita by [pwmu.co]

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Please write your comment.

    Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) must be filled.

    *

    *

    back to top