BANDUNGMU.COM, Jakarta – Publik tengah ramai membahas model kepemimpinan yang cenderung ingin dilayani dan diutamakan. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengajak para pemimpin untuk belajar dari teladan Nabi Muhammad SAW.
Menurut Mu’ti, kepemimpinan yang melayani tercermin dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Meskipun menjadi pemimpin besar, Nabi Muhammad SAW tetap menjalani hidup dengan sederhana. Karena itu, beliau menjadi teladan utama dalam hal kepemimpinan.
Mengacu pada Kitab Al-Barzanji Bab 18, Mu’ti menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang sederhana dan pemalu. Ia bahkan sering menjahit pakaian yang robek dan memperbaiki alas kakinya sendiri.
“Beliau sangat menghormati tamu dan lebih suka berjalan di tengah atau di belakang saat berkelompok, menunjukkan betapa beliau menyatu dengan yang lain,” ungkap Mu’ti dalam Pengajian Bulanan Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Jumat (13/09/2024).
Belajar tentang kepemimpinan yang melayani juga dapat dilihat dari sosok Umar bin Khattab yang merupakan khalifah kedua Islam. Umar sering turun langsung ke perkampungan dan membantu keluarga yang kesusahan.
Meskipun telah banyak membantu, Umar tetap menerima kritik dengan lapang dada. Seperti kisahnya yang memberikan gandum kepada seorang ibu kelaparan yang tetap mengkritik tanpa mengetahui bahwa Umar adalah khalifah.
Di Muhammadiyah, model kepemimpinan yang melayani bisa diteladani dari Kiai Ahmad Dahlan sang pendiri Muhammadiyah. Kiai Dahlan memiliki jiwa pengkhidmatan yang luar biasa, bahkan rela menjual harta benda untuk kepentingan organisasi dan dakwah Muhammadiyah.
“Alih-alih mengambil hak yang bukan miliknya, beliau justru memberikan apa yang menjadi haknya demi kepentingan Muhammadiyah,” kata Mu’ti.
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa banyak pemimpin yang dapat dijadikan teladan dalam hal melayani. Meski elite, mereka tetap rendah hati dan bersikap sederhana.
“Pemimpin sejati adalah yang mampu tampil apa adanya, sederhana, tetapi mampu menggerakkan dengan luar biasa,” tutupnya.***