MUHAMMADIYAH.OR.ID, SRAGEN—Seluruh kloter jamaah haji asal Indonesia sudah kembali pulang, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyampaikan, jika dibandingkan dengan jamaah haji yang berasal dari Negara-negara lain, jamaah haji asal Indonesia dikenal lebih tertib, santun, dan beribadah dengan baik.
Menurutnya, di situasi yang berdesak-desakan, tak jarang jamaah haji dalam melaksanakan prosesi ibadah saling serobot. Bahkan dia menambahkan bahwa jamaah haji asal Indonesia bisa menjadi jamaah haji teladan dari Negara-negara asal jamaah haji yang lain.
“Karena itu Pemerintah Arab Saudi itu paling senang dengan jamaah haji asal Indonesia,” ucap Mu’ti pada, Ahad (14/8) di acara Kajian Hada Pagi oleh PCM Masaran sekaligus Mangayubagyo Jamaah Haji Muhammadiyah Sragen.
Termasuk jamaah haji asal Indonesia ini dalam pengalamannya, merupakan jamaah haji yang gemar sekali berbelanja. Bahkan terkadang, proses ibadah haji belum selesai oleh-oleh berupa pernak-pernik dan makanan khas Timur Tengah sudah datang duluan ke rumah sang jamaah di Indonesia.
“Sehingga hampir semua penjual di Makkah dan Madinah di Jeddah itu malah sekarang mulai sampai ke Thaif itu semuanya bisa Bahasa Indonesia. Malah ada yang sampai bisa bahasa daerah,” imbuh Mu’ti.
Budaya ramah yang dimiliki oleh jamaah haji asal Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri ketika berada di Arab Saudi. Sebab budaya atau tradisi seperti ini amat jarang ditemukan di Negara-negara lain, sehingga banyak jamaah asal Negara lain yang bersimpati dengan jamaah haji asal Indonesia.
Abdul Mu’ti berharap, setelah menunaikan ibadah haji dan kembali ke Indonesia, semua jamaah haji bisa tetap saling rukun melalui wadah-wadah yang sudah ada. Menurutnya, kerukunan tersebut harus selalu dijaga, sebagai usaha untuk menjaga kemabruran haji. Melalui rutinan bertemu, silaturahim sebagai bukti persaudaraan tersebut dijalin bukan hanya ketika berhaji, tapi juga ketika sudah di tanah air.
“Inilah juga salah satu cara bagaimana kita menjaga kemabruran haji kita ini,” tuturnya.
No comments yet.