Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Agar Lebih Kekinian, Ini Saran Najwa Shihab Untuk Media Afiliasi Muhammadiyah

    Nov 12 202236 Dilihat

    BANDUNGMU.COM, Surakarta — Pengelola media afiliasi Muhammadiyah diminta untuk memiliki kemampuan menyampaikan informasi yang penting secara menarik.

    Hal tersebut disampaikan oleh founder Narasi TV, Najwa Shihab, sebelum naik ke pentas Mata Najwa on Stage Spesial Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah pada Kamis malam (10/11/22).

    Acara yang mengambil tema “Merawat Indonesia” tersebut dilaksanakan di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.

    Sebelum naik ke pentas, jurnalis yang akrab disapa Nana tersebut mengatakan, seorang jurnalis itu harus punya kemampuan untuk menyampaikan sesuatu yang penting dengan menarik.

    “Jadi bagaimana caranya kita bisa meyakinkan orang bahwa yang kita sampaikan itu penting karena kita menyampaikan dengan menarik,” ujar Najwa Shihab.

    Caranya, menurut Nana, yang pertama yang harus dilakukan adalah kenali siapa orang yang akan diajak bicara.

    “Jadi target dan sasaran kita siapa. Semakin kita kenal siapa pembaca kita makin relevan. Bisa memahami apa kebutuhan mereka sehingga kita akan bisa makin relevan,” terang Nana.

    Maka dalam hal penyampaian informasinya, tidak hanya sekedar menyampaikan 5 W 1 H saja, tetapi so what.

    Artinya seberapa penting informasi yang disampaikan itu penting untuk pembaca dan membuat pembaca atau penonton bisa memperbaiki kualitas hidup.

    “Karena (makna) sesungguhnya jurnalisme itu, ketika informasi yang disampaikan bisa membuat orang yang mendapatkan informasi itu kualitas hidupnya jadi lebih baik,” jelas Nana.

    Hal yang harus dilakukan agar mampu membuat jurnalisme seperti itu menurutnya, yang pertama adalah mengenali audiensnya.

    “Kenali audiensnya, siapa yang kita ajak bicara dan mengapa ini relevan buat mereka,” kata Nana.

    Kedua, harus terus menerus tahu apa yang jadi keresahan, concern mereka. Dengan begitu media bisa menjawab keresahan itu.

    “Sehingga media yang kita kelola bukan hanya penting tapi juga dibutuhkan, karena yg kita berikan, hal yang kita sampaikan selalu relevan dengan kebutuhan mereka (pembaca),” terang mantan jurnalis Metro TV itu.

    Berikutnya, menurut Nana, pengelola harus update, ikut tren, harus selalu tahu gaya terbaru audiensnya.

    Sehingga cara penyampaian yang menarik akan membuat orang mau menyelami lebih jauh apa yang ditawarkan media.

    Najwa Shihab mengungkapnya pihaknya di Narasi TV selalu menampilkan beragam kemasan dan format yang beragam variasinya dengan melihat platform yang digunakan.

    “Bergantung platformnya apa. Ini (soal platform) juga hal penting ini. Bagaimana kemampuan pengelola media mengenali platform yang ada. Beda platform beda pendekatan beda teknologi yang dipakai beda pula kemasannya,” terang Nana.

    Nana memberi contoh, penggunaan TikTok tentu beda dengan menggunakan website atau YouTube yang lebih panjang durasinya dan juga lebih “rumit” konten yang dibuat.

    “Penting bagi kita menguasai platformnya sehingga kita bisa menyesuaikan dengan audiens yang ada di platform itu. Kemasan bisa beragam dan saya selalu bilang coba hal hal yang aneh aneh saja, ngga papa kalau beragam. Nikmatnya kalau kita bekerja terutama di media digital itu kesempatan ‘try and error’ dan mencoba itu lebih mudah dan murah,” jelas Nana.

    Najwa Shihab menyarankan pula agar pengelola media afiliasi Muhammadiyah menggunakan data yang diperoleh di media digital untuk mendapatkan perilaku menonton audiens.

    “Kita bisa mudah memperoleh data informasi soal audiens. Berapa lama audiens menonton, tonton retention timenya, terus apa yang audiens tonton selain konten yang kita buat. Jadi olah data itu, gunakan data itu untuk mencoba berbagai format yang lain. kalau gagal bisa coba yang lain,” terang istri Indra Sjarief Assegaf itu.

    Najwa Shihab juga menyampaikan, bahwa jurnalis media harus berani mencoba, dan harus selalu belajar.

    “Jadikan audiens teman bicara, bukan menggurui atau memberi tahu tapi belajar bersama-sama. Dan kalau jurnalisnya mau belajar audiensnya juga mau belajar,” tandasnya.***



    sumber berita ini dari bandungmu.com

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top