Friday, November 22, 2024
25.6 C
Gresik

Aisyiyah Gelar Jambore Kader Qaryah Thayyibah Dorong Kepemimpinan Perempuan Berperspektif GEDSI

foto : dok. Tim Media Aisyiyah

CIREBONMU.COM, YOGYAKARTA – “Perempuan pemimpin di tingkat lokal merupakan agen perubahan sosial, kepemimpinan perempuan strategis dalam menggerakkan dan mendorong pemenuhan hak seluruh warga negara khususnya perempuan, kelompok rentan, kelompok marjinal.” Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah dalam pengantarnya di pembukaan Jambore Kader Qaryah Thayyibah ‘Aisyiyah di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta pada Sabtu (9/11/24).

Kepemimpinan perempuan sebagai agen perubahan ini disebut Tri diperlukan untuk memastikan perempuan dan kelompok marjinal dapat berpartisipasi bermakna atau meaning full of participation melakukan kontrol sehingga dapat mengakses layanan dan mendapatkan manfaat dari pembangunan. “Oleh karna itu, menjadi penting untuk terus menguatkan kepemimpinan perempuan ditingkat komunitas, sehingga mereka dapat berperan sebagai local leader.” jelas Tri Hastuti.

Baca Juga : Wujud Komitmen Penguatan Ekonomi Perempuan, PP Aisyiyah Tandatangani MoU Dengan Kemenkop UKM RI

Qaryah Thayyibah sendiri disebut Tri merupakan gerakan yang diinisiasi oleh ‘Aisyiyah untuk mewujudkan masyarakat madani sebagaimana misi pengembangan ‘Aisyiyah dan peran pimpinan sangat penting dan strategis dalam menggerakkan qaryah thayyibah.

Tri menjelaskan bahwa Jambore kader Qaryah Thayyibah merupakan momentum untuk memperkuat kepemimpinan perempuan dengan perspektif GEDSI, sekaligus merayakan dan berbagi praktik baik untuk saling menginspirasi. “Saling belajar sebagai bagian dari knowledge management gerakan perempuan berkemajuan ini penting mengingat pengalaman perempuan memuat pengetahuan kolektif yang bisa digunakan untuk memperkuat dakwah kemanusiaan universal,” ujar Tri

Baca Juga : Ketua Umum PP ‘Aisyiyah: Jadikan Pemilu 2024 sebagai Pemilu Berkeadaban dan Substansial

Melalui Jambore Kader Qaryah Thayyibah ‘Aisyiyah bertajuk “Kepemimpinan Perempuan Berperspektif GEDSI untuk Perubahan Berkelanjutan di Komunitas” ini diharapkan semua yang hadir akan saling terhubung menggagas aksi bersama untuk terwujudnya masyarakat madani yang adil, makmur, dan sejahtera.

Wakil Rektor UNISA Yogyakarta, Yuli Isnaeni menyatakan kebanggaanmya bahwa UNISA Yogyakarta menjadi lokasi tempat berkumpulnya kader-kader hebat ‘Aisyiyah.

Aisyiyah Gelar Jambore Kader Qaryah Thayyibah Dorong Kepemimpinan Perempuan Berperspektif GEDSI CirebonMU
foto : dok. Tim Media Aisyiyah

“Visi dan misi Universitas ‘Aisyiyah menjadi satu kesatuan visi misi dari ‘Aisyiyah tentunya dalam membesarkan, menguatkan, serta melangsungkan dakwah pemberdayaan perempuan ini menjadi bagian dari hari-hari yang kami lakukan di kampus ini, dalam perannya, pelaksanaan tri dharma bagi dosen-dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta,” jelas Yuli.

Semangat serta upaya untuk menguatkan peran para perempuan disebut Yuli harus selalu dikuatkan karena masih banyak perempuan yang menghadapi berbagai kondisi yang termarjinalkan atau mendapatkan perlakuan yang tidak menguntungkan.

Baca Juga : Aisyiyah Lahir Sebagai Pelopor Gerakan Perempuan Islam Berkemajuan

Malithi Burrowes sebagai Perwakilan dari Kedutaan Besar Australia di kesempatan tersebut menyebutkankan bahwa ‘Aisyiyah adalah organisasi yang bekerjasama dengan pemerintahan Australia melalui Bappenas RI dalam Program INKLUSI. Program ini bekerja dengan 11 CSO di Indonesia atau Organisasi Masyarakat Sipil di Indonesia di 32 provinsi untuk mendukung para masyarakat yang termarjinalisasikan agar bisa mengambil manfaat dari pembangunan yang ada di Indonesia, dan juga menyadari bahwa ‘Aisyiyah merupakan salah satu mitra penting.

Memajukan kesetaraan gender, hak-hak penyandang disabilitas, dan juga inklusi sosial disebut Malithi merupakan prioritas yang Australia dan Indonesia emban bersama-sama. “Perempuan dan anak-anak perempuan dalam semua keberagaman mereka secara disproposional itu terpengaruh oleh kemiskinan, perubahan iklim dan juga kekerasan berbasis gender.” jelas Malithi.

Baca Juga : 107 Tahun Aisyiyah Tegaskan Komitmen Perluas Dakwah Kemanusiaan Semesta

Kesetaraan gender adalah salah satu upaya vital yang dilakukan kepentingan nasional maupun internasional untuk bisa menciptakan peluang bagi masyarakat agar semakin berkembang dan membuat kawasan kita ini menjadi lebih kuat, aman, dan inklusif.

Malithi juga menegaskan bahwa perempuan itu merupakan 50% daripada jumlah penduduk negara dan tidak ada negara yang bisa memenuhi potensinya tanpa melibatkan semua masyarakatnya dan memberikan peluang kepada semua masyarakatnya untuk bisa mencapai potensinya. Dan beberapa bukti menunjukkan bahwa perempuan merupakan bagian daripada proses pembuatan keputusan baik dari sisi ekonomi dan sosial itu akan menghasilkan banyak manfaat. (CM)

Sumber : Tim Media ‘Aisyiyah

sumber berita ini dari muriamu.id

Author

Hot this week

Exploring bisexuality – uncovering the possibilities

If you’re unsure just what youare looking for, or...

Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU),...

Milad Muhammadiyah: Gerakan Keterbaruan Persyarikatan (2)

Oleh: Ace Somantri* BANDUNGMU.COM – Gerakan keterbaruan bukanlah hal yang...

Cici Claypot, Kuliner Unik Bandung Dengan Sensasi Rasa Yang Menggoda

BANDUNGMU.COM, Bandung – Kota Kembang Bandung memang tidak pernah...

Topics

spot_img

Related Articles