Alumni Smamita Diterima Jalur Prestasi UMM dan Akademi Militer | PWMU.CO

Alumni Smamita Diterima Jalur Prestasi UMM dan Akademi Militer; Liputan Emil Mukhtar Efendi, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.

PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo (Smamita) mendapat dua kabar gembira, Rabu (3/8/2022). Dua alumni tahun pelajaran 2021/2022 diterima di kampus bergengsi. Dinda Nur Aisyah masuk Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui jalur prestasi dan Reyzar Muhammad Ferdy Putra masuk Akademi Militer Magelang.

Dinda Nur Aisyah, atau biasa dipanggil Aica memilih pendidikan lanjutnya di UMM bukan tanpa alasan. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah, walau kampus swasta, UMM merupakan kampus terbaik di Jawa Timur. Bahkan UMM pernah menduduki peringkat VI Kampus Swasta Terbaik di ASEAN. 

“Aku melihat UMM itu tertarik, mulai dari bentuk fisik berupa gedung-gedung besar, juga didukung fasilitas lainnya,” tutur Aica. Oleh karena itu, ia merasa mantap untuk kuliah di UMM. 

Aica sendiri, masuk UMM tidak lewat jalur regular, tapi menggunakan jalur prestasi siswa. Beberapa sertifikat perlombaan selama di Smamita, baik skala nasional maupun internasional, dia lampirkan sebagai syarat meraih beasiswa di UMM.

UMM Jalur Influencer

Selain itu, Aica menyebutkan, karena UMM juga menyediakan jalur prestasi sebagai influencer. “Karena follower di Instagram, TikTok, juga chanel Youtube-ku banyak, aku masukkan juga sebagai berkas tambahan sebagai mahasiswa UMM jalur influencer, Program Studi Ilmu Komunikasi sesuai dengan passion-ku,” ungkapnya.

Kemudian, Aica juga mencantumkan sertifikat hafalan al-Quran yang dimilikinya selama belajar di Smamita. “Walau masih dua Juz dalam Al-Quran yang saya miliki, tapi itu saya lampirkan juga sebagai berkas pelengkapnya. Termasuk sertifikat aktif di organisasi, kebetulan aktif di IPM,” tuturnya.

Ia menuturkan, melalui jalur prestasi ini, selama satu semester awal bebas biaya kuliah. Jalur prestasi inilah yang membuatnya lebih bersemangat.

Menurutnya, sekarang kampus swasta dan negeri sama saja. Tidak ada bedanya. “Yang membedakan ialah, mental mahasiswanya itu sendiri. Mau belajar dengan giat atau tidak,” katanya.

Baca sambungan di halaman 2: Masuk Akmil