BANDUNGMU.COM, Bandung — Muhammadiyah Disaster Manajement Center (MDMC) Jawa Barat menyarankan peserta Muktamar Nasyiatul Aisyiyah (NA) ke-14 tidak panik bila terjadi gempa.
Saran itu disampaikan berkaitan dengan musibah gempa bumi yang menimpa Cianjur pada 21 November 2022 yang menimbulkan korban jiwa dan ratusan bangunan rusak.
Selain itu, peringatan dari lembaga kebencanaan di bawah Muhammadiyah itu juga bertujuan untuk mengantisipasi bila gempa susulan terjadi.
“Jawa Barat sedang berduka, yakni Cianjur yang kena Gempa. Terakhir saya observasi ke sana, gempa susulan terus ada dan khawatir merembet ke wilayah lain,” ungkap Ketua MDMC Jawa Barat, Iyep Dede Supriyatna, dalam sambutan pada pembukaan Tanwir NA ke-5 di Grand Asrilia Hotel, Kota Bandung, Jumat 02 Desember 2022.
Keadaan yang demikian, papar Iyep, MDMC perlu mengantisipasi bila hal-hal buruk terjadi. Apalagi, katanya, para peserta Muktamar NA melaksanakan kegiatan di dalam gedung.
“Karena itu kita harus siap mengevakuasi bila terjadi gempa. Dan secara individu, kepada peserta Muktamar tidak panik,” ucap dosen Unisa Bandung itu.
Tak hanya itu, bila bencana itu datang, Iyep meminta muktamirin untuk mencari perlindungan di tempat aman.
“Misalnya menunduk dan berlindung di bawah kursi. Lalu bila getarannya sudah berhenti, mereka (peserta) untuk mengikuti arahan dari tim relawan MDMC,” terang pria berkacamata itu.
Siapkan relawan dan ambulans
Untuk memperlancar itu, Iyep mengaku menyiapkan tim relawan yang turut membantu bila terjadi gempa susulan.
“Kita ada 20 orang lalu dibantu pasukan Kokam. Kokam itu bagian dari MDMC. Mereka sudah dilatih cara menghadapi bila terjadi bencana,” ucap Iyep yang berbaju batik itu.
Dukungan lainnya, sambung Iyep, MDMC juga menyiapkan 3 mobil ambulans yang standby di area Muktamar NA yang memiliki tema “Memajukan Perempuan, Menguatkan Peradaban”.
“Ambulans itu fasilitasnya lengkap, menyesuaikan dengan jumlah peserta Muktamar NA, yakni 800 orang,” kata Iyep mengakhiri perbincangan. *** (CH)